Mengandalkan Tuhan
Mungkin dalam hidup ini, kita pernah mengalami bahwa kita sungguh berharap pada seseorang yang kita percayai.
Entah itu anggota keluarga, sahabat, atasan kita di kantor, atau mungkin darah-daging kita sendiri.
Tak jarang, harapan itu sungguh berakar kuat dan begitu sulit menerima kenyataan jika mereka ternyata mengecewakan kita - entah disengaja maupun tidak.
Kita pun jauh dari kata sempurna, kita pastinya pernah mengecewakan orang-orang yang pernah menaruh harapan kepada kita.
Soal harap dan berharap, lalu mengecewakan dan dikecewakan, kesemuanya menjadi pengalaman tersendiri.
Selagi masih berharap pada manusia, pastinya pernah mengalami kecewa.
Rasa kecewa biasanya semakin kuat, jika harapan yang kita pupuk begitu tingginya.
Setelah mengalami hal-hal semacam itu, maka kita pun semakin menyadari:
tiada yang lebih indah daripada mengandalkan Tuhan.
Menaruh segala harapan kepada Tuhan...
Jika memang kita kecewa, pastinya karena kita belum mengerti maksud dan rencana-Nya di hidup kita.
Setelah mengalami, mungkin kita sempat menoleh ke belakang, untuk kemudian mensyukuri apa yang Dia rancang bagi kita.
Sebuah rancangan damai sejahtera bagi setiap umat-Nya.
Yesus, Engkaulah andalanku.
Segenap harapanku, kupersembahkan pada-Mu.
Amin.
(-fon-)
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
--- Yeremia 17:7-8
No comments:
Post a Comment