St. Joseph's Day
Gereja St. Mary of the Angels (SMOTA), Sabtu 19 Maret pukul 10.30.
Sesudah mengantar anak pertama kami ke Jalan Salib yang dia ikuti bersama teman-temannya di aula Gereja, saya memilih mengikuti Misa Harian di Gereja SMOTA yang mana hari itu merupakan St. Joseph's Day atau Hari Raya Santo Yosef.
Misa berjalan lancar dan tidak terlalu padat orang yang datang...
Inilah hari Bapa asuh Yesus dan suami Santa Maria dirayakan.
St. Yosef adalah seorang santo besar. Ia adalah bapa asuh Yesus dan suami Santa Perawan Maria. Yosef memperoleh hak istimewa untuk merawat Putra Allah sendiri, Yesus, serta BundaNya, Maria. Yosef seorang yang miskin sepanjang hidupnya. Ia harus bekerja keras dalam bengkel tukang kayunya, tetapi ia tidak berkeberatan. Ia bahagia dapat bekerja bagi keluarga kecilnya. Ia amat mengasihi Yesus dan Maria.
Apa pun yang Tuhan ingin ia lakukan, St. Yosef segera melaksanakannya, tak peduli betapa sulit hal tersebut. Ia seorang yang rendah hati serta tulus hati, lemah lembut serta bijaksana. Yesus dan Maria mengasihinya serta taat kepadanya sebab Tuhan telah menjadikannya kepala rumah tangga mereka. Betapa bahagianya St. Yosef dapat hidup bersama dengan Putra Allah sendiri. Yesus taat kepadanya, membantunya serta mengasihinya. Kita biasa memohon bantuan doa St. Yosef sebagai pelindung mereka yang sedang menghadapi ajal, sebab kita percaya bahwa St. Yosef meninggal dunia dengan damai dalam pelukan Yesus dan Bunda Maria.
(Sumber:http://www.indocell.net/yesaya/)
Menarik.
Itu kesimpulan yang timbul saat membaca beberapa referensi tentang Santo Yosef sebelum menuliskan hal ini.
Beliau adalah tukang kayu yang hidup sederhana, orang biasa saja.
Bukan seorang yang kaya-raya, bukan pula seorang pejabat yang penuh kuasa.
Namun, St. Yosef adalah seorang yang rendah hati dan tulus hati.
Ia juga lemah lembut dan bijaksana...
Begitu banyak kualitas dan hal-hal baik yang dimiliki Santo Yosef dan tentunya bukan kebetulan jika beliau dipilih menjadi Bapa asuh Yesus dan suami Bunda Maria.
Di saat begitu banyak orang berlomba-lomba untuk gaya hidup saat ini, menjadi pribadi seperti Santo Yosef agaknya menjadi sesuatu yang langka.
Namun, mari: segenap pengikut Kristus, jangan berhenti untuk membuat perbedaan di dunia ini...
Tuhan, kami berdoa agar pribadi dan kebaikan Santo Yosef menjadi inspirasi bagi kami...
Bimbinglah kami agar rendah hati, tulus hati, lemah-lembut dan bijaksana...
Santo Yosef, doakanlah kami.
Amin.
(-fon-)
Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
--- Matius 13:55
No comments:
Post a Comment