Membaca judul kali ini, mungkin beberapa orang akan bilang:
" Apa?!?! Hidup Kudus??? Dalam kesederhanaan pula??? Oww, itu bukan gue banget."
Seolah kata-kata kudus dan sederhana begitu jauh di awang-awang...
Sungguh berbeda dengan apa yang didengung-dengungkan dunia...
Hidup harus selalu dan senantiasa sukses...
Hidup seadanya, ikut arus dan tren saja, gak perlu kudus-kudus amat...
Apa salah hidup sukses?
Yah, nggak juga sih...
Kalo' sukses dan menyadari itu dari-Nya dan terus melakukan yang terbaik untuk menolong orang-orang yang kekurangan dan penuh penderitaan dari kesuksesan itu, mengapa tidak?
Sukses dan berkenan di hadapan Allah juga bisa 'kan?
Masalahnya kalau sukses, lalu lupa daratan (ingetnya lautan doang hehehe).
Belum lagi kata-kata kasar kepada orang yang jauh di bawah kondisi keuangannya...
Wah, itu mah nggak banget deh, ya!
Oleh kepatuhan-Nya kepada Maria dan Yosef dan melalui pekerjaan-Nya yang sederhana bertahun-tahun di Nasaret, Yesus memberi kepada kita contoh kekudusan dalam kehidupan kekeluargaan sehari-hari dan dalam pekerjaan. (KGK- Katekismus Gereja Katolik 564)
Yesus pun menunjukkan kepatuhan-Nya dalam kesederhanaan di Nasaret...
Hidup kudus dalam kesederhanaan- di dalam keluarga kita sehari-hari dan pekerjaan kita.
Gak usah jauh-jauh, mulai dari apa yang sudah dianugerahkan pada kita...
Pekerjaan, keluarga, peranan kita...
Do our very best only for the Lord!
Dia yang begitu layak kita tinggikan, mau merendahkan diri-Nya...
Mari mencontoh kekudusan-Nya...
Karena kuduslah Tuhan, selalu dan selamanya.
(-fon-)
Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah TUHAN, Allah kita!
--- Mazmur 99:9
No comments:
Post a Comment