About Forgiveness
While reading some online
homilies from Father Philip Heng, S.J, I came across a very interesting point
of view as follows:
“forgiveness” is a human experience that is
beyond logic . . . that is why I am lost for words when people in pain pour out
their deep hurts to me, their pains are real and deep and it is not
so easy for me to
say, “You must forgive as Jesus
forgives” even
though this is true. As their priest I am fully aware that the pains and
crises in life are real and can never be brushed aside simplistically . . .
often they are very complex and we do not know where to begin . . . as a priest
we can only listen with compassion and at the very least not be judgmental on any person – whether it is the
person who is causing the crisis or the victim of the crisis. (Fr Philip Heng,S.J. – St. Ignatius
Church Priest, Singapore )
Talking about forgiveness,
is something so real but yet so hard to do. No wonder, Fr. Heng put ‘Forgiveness-Humanly
Impossible’ as the title. Only by God’s grace and love and with our open heart
to Him, then it becomes possible.
Whatever hatred that we
have at this moment. Whatever pain that we’re facing now… Let’s bring them to
the Lord and ask for His guidance to open our heart with love and try to
forgive. (-fon-)
Then Peter came to Jesus and asked, “Lord, how many times shall I
forgive my brother or sister who sins against me? Up to seven times?”
22 Jesus
answered, “I tell you, not seven
times, but seventy-seven times (Matthew 18:21-22)
Tentang Pengampunan
Saat sedang membaca homili
secara online dari Pastor Philip Heng, S.J, saya menemukan sebuah pandangan
yang menarik sebagai berikut:
“pengampunan”
adalah pengalaman manusia yang melampaui logika… maka dari itu, saya sering
kehabisan kata-kata saat orang-orang yang tengah terluka membagikan duka mereka
yang mendalam kepada saya, luka mereka begitu nyata dan dalam, sungguh tidak
begitu mudah bagi saya untuk berkata, “ Kamu harus mengampuni sebagaimana Yesus mengampuni” walaupun ini
sungguh benar. Sebagai Pastor mereka, saya sungguh sadar bahwa luka dan krisis
dalam hidup adalah sesuatu yang nyata, yang tak bisa diabaikan begitu saja…
terkadang mereka sungguh kompleks dan kita tidak tahu harus mulai dari mana…
sebagai Pastor kami hanya bisa mendengarkan
dalam kasih dan tidak menghakimi
siapa pun – apakah itu orang yang menjadi penyebab krisis itu ataupun korban
dari krisis yang bersangkutan.
( Pastor Phillip Heng, S.J, Pastor
Kepala di Gereja Santo Ignatius, Singapura)
Berbicara soal
pengampunan, adalah suatu hal yang nyata namun begitu sulit untuk dilakukan.
Tak heran, jika Pastor Heng kemudian memuat ‘Pengampunan –Mustahil bagi
Manusia’ sebagai judul homilinya. Hanya karena rahmat dan kasih Allah, dan hati
kita yang terbuka pada-Nya, pengampunan menjadi mungkin.
Kebencian apa pun yang ada
dalam hati kita pada saat ini… Luka apa pun yang tengah kita alami… Mari, kita
bawa kepada Tuhan dan memohon bimbingan-Nya untuk membuka hati kita dengan
kasih dan kembali belajar mengampuni. (-fon-)
Kemudian datanglah Petrus dan berkata
kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku
jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai
tujuh kali? " 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku
berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali
tujuh kali. (Matius 18:21-22)
No comments:
Post a Comment