TODAY, 13 Februari 2021:
Tahir
Seorang
yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya
ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat
mentahirkan aku." 1:41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas
kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata
kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." 1:42 Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta
orang itu, dan ia menjadi tahir.
---
Markus 1:40-42
Hari
ini, puji syukur kepada Allah, saya berkesempatan menghadiri Misa Imlek di hari
yang kedua.
Senang
rasanya melihat dekorasi Gereja yang mengarah kepada perayaan ini, tanpa
mengurangi kekhusyukan yang ada.
Malah
membuat suasana menjadi cerah, meriah.
Seolah
mengobati hati yang sedikit-banyak terpengaruh akan pandemi ini, sehingga
perayaan Imlek tidak bisa semeriah biasanya.
Dari
bacaan Pertama pada kitab Imamat Bab 14, saya pribadi sudah mendengar tentang orang
yang sakit kusta.
Dan
pada Injil hari ini, juga masih sama.
Bahkan
dipertegas lagi tentang seorang sakit kusta yang datang kepada Yesus.
Dan
benar saja, khotbah Pastor adalah senada dengan ini semua.
Bahwa
memang Yesus yang penuh belas kasihan itu mengulurkan tangan-Nya.
Untuk
menjamah dan menyembuhkan orang itu.
“Jadilah
engkau tahir!”
Begitu
kata-Nya.
Kata
‘tahir’ sendiri menurut KBBI berarti:
tahir/ta·hir/ a bersih;
suci; murni.
Dalam
terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari, kata ‘sembuh’ yang dipilih.
Kusta,
menurut homili Pastor, dulu dianggap satu penyakit yang tak bisa disembuhkan.
Memang
sekarang kusta bukanlah sebuah ancaman seperti dulu.
Tapi
di zaman itu, orang dianggap ‘kotor’ jika kena penyakit kusta.
Sehingga
kata ‘tahir’ yang dipilih agaknya cukup beralasan karena kembali Si Penderita
Kusta dibersihkan, disucikan, dimurnikan.
Sebagaimana
selalu dan selamanya Tuhan Yesus penuh belas kasihan…
Semoga
kita tidak melupakan hal ini kepada sesama kita yang menderita.
Lagi-lagi
Pastor mengingatkan, kini mungkin kita berada pada posisi pendoa dan yang
berkunjung kepada yang sakit.
Namun,
saat kita yang terkena sakit, adakah orang yang akan berkunjung dan mendoakan
kita?
Permenungan yang mendalam.
Terima
kasih Tuhan untuk homili yang memberikan pencerahan kembali di hari ini.
Jadikanlah
kami tahir, ya Tuhan!
Oleh
belas kasihan-Mu, semoga kami pun mau menjadi manusia baru di dalam-Mu.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
No comments:
Post a Comment