TODAY, 13 Januari 2018:
Hanya Karena Sebuah Handphone...
Pagi ini, seorang Sahabat mengirimkan berita yang menyedihkan.
Seorang anak di negeri Cina berusia 9 tahun, meninggal dunia dikarenakan dipukul ibunya selama lima jam berturut-turut.
Ini terjadi hanya karena Si Anak menghilangkan Handphone ibunya saat dia sedang bermain salju.
Berapakah harga sebuah telepon seluler?
Apakah yang tercanggih sekalipun mampu menggantikan nyawa Si Anak?
Apakah waktu mengandung, melahirkan, dan mengurusi Si Anak tidak sebanding dengan harga sebuah handphone???
Banyak tanya yang melintas di kepala saat membaca dan mencerna berita ini.
Kedengarannya ironis, tapi sungguh nyata terjadi.
Saya masih tidak mengerti, walaupun sedikit banyak coba memahami.
Sebagai seorang Ibu yang juga mengurus dan membesarkan anak-anak kami, rasanya sungguh sulit menerima berita semacam ini.
Tetapi, nasi sudah menjadi bubur.
Si Anak sudah berpulang.
Dan tragisnya: di tangan Ibunya sendiri.
Malam ini saya berpikir tentang banyak hal.
Tentang kasih.
Tentang pengampunan.
Yang seolah di awang-awang...
Karena pada kenyataannya hidup seolah begitu kejam, tanpa ampun.
Bahkan terhadap Si Buah Hati sendiri.
Mari Sahabat semua, kita meneliti diri dan hati kita masing-masing...
Jika kita belum mampu mengasihi, setidaknya mohon kepada Tuhan untuk tidak membenci.
Dari situ kita belajar dan memohon kepada Tuhan, Sang Sumber Kasih Sejati untuk memenuhi kita dengan kasih-Nya...
Dan semoga itu tercermin di dalam perilaku kita.
Bukan sekadar teori, bukan sekadar basa-basi.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
--- 1 Yoh 4:11
No comments:
Post a Comment