TODAY, 10 Februari:
Lumpuh
Beberapa hari yang lalu, di sebuah mal di kawasan barat Singapura...
Saat hendak menuju ke Perpustakaan (NLB-National Library of Singapore), saya naik lift.
Di lift yang sama, ada seorang lumpuh di kursi roda yang masuk juga ke lift di lantai 1.
Di lantai 2, lift berhenti lagi. Pintu terbuka dan masuk juga seorang lumpuh lagi.
Saya berada di lift dengan dua orang yang harus mengandalkan kursi roda mereka.
Setiap kali berhadapan dengan mereka yang kurang beruntung dari segi fisik-mereka yang menyandang disabilitas, selalu ada perasaan kasihan.
Satu sisi perasaan lain yang timbul: saya tidak selalu bisa mensyukuri fisik yang bisa berfungsi sebagaimana mestinya...
Lalu, kata LUMPUH mendominasi pikiranku dari beberapa hari ini.
Biarpun banyak dari kita mungkin sempurna secara fisik (dalam artian tidak cacat), tetapi pada banyak hal di kehidupan kita lumpuh.
Lumpuh di dalam mengasihi, lumpuh di dalam mengampuni, lumpuh di dalam kubangan dosa yang itu-itu saja...
Diri kita tidak berfungsi maksimal karena kelumpuhan di beberapa bagian di hidup kita.
Yesus mampu menyembuhkan semuanya.
Orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lainnya saja mampu Dia sembuhkan...
Marilah datang kepadanya membawa kelumpuhan di diri kita...
Membawa kebutaan di diri kita...
Untuk kemudian mohon agar kita secara berproses disembuhkan dalam kasih-Nya!
Sehingga kita bisa melangkahkan kaki di kehidupan ini dengan lebih baik lagi.
Bersama-Nya pasti bisa!
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Setelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas bukit lalu duduk di situ. 15:30 Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
--- Matius 15:29-30
No comments:
Post a Comment