'Males Banget!'
Dalam Bahasa sehari-hari, kita cukup familiar dengan istilah ini.
Ketika melihat seseorang yang tidak atau kurang kita sukai, otomatis komentar yang timbul, "Males banget kalo ketemu dia."
Atau komentar-komentar senada, yang serupa tapi tak sama, yang intinya adanya rasa enggan untuk bertemu ataupun berbicara dengan orang yang kurang kita sukai-entah apa pun alasannya.
Memang, jika kita yang bilang demikian, tidak akan terlalu terasa.
Apabila ucapan itu ditujukan bagi kita dan terdengar oleh kita, bagaimana perasaan kita?
Jika kehadiran kita hanyalah mendatangkan keengganan daripada kesuka-citaan, kira-kira bagaimana reaksi kita?
Senantiasa saya selalu suka dengan kata introspeksi diri.
Tidak ada manusia yang sempurna.
Mungkin ada kekurangan dari pihak kita yang harus kita perbaiki.
Namun, sekali lagi kita ingat bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua pihak (semua orang).
Dalam pergaulan dan persahabatan, juga cocok-cocokan.
Terkadang 'klop', terkadang tidak semulus yang kita kira.
Menjadi penting juga untuk senantiasa memeriksa batin kita.
Menyelidiki hati kita...
Untuk senantiasa menuju kepada kemuliaan Allah dan menebarkan kasih bagi sesama.
Dan jangan pernah lupa bahwa apa pun kata orang, apa pun kecaman dunia atas kita, kita tetap berharga di mata-Nya.
Jangan pula terlalu sering mencela kekurangan orang, seolah kita sendiri yang sempurna.
Karena hanya Tuhanlah yang Sempurna.
(-fon-)
Engkau berharga di mata-Ku, Aku menghargai dan mengasihi engkau.
--- Yesaya 43:4a
No comments:
Post a Comment