14 Maret
Baik Menurut Siapa?
Setiap perbuatan orang mungkin baik dalam pandangannya sendiri, tapi Tuhanlah yang menilai maksud hatinya.
--- Amsal 16:2
Kembali saya diingatkan saat membaca ayat ini...
Dalam pandangan diri kita, mungkin kita sudah baik...
Namun, bagaimana itu menurut mayoritas orang atau sesama di sekeliling kita?
Terutama yang tidak mendapatkan keuntungan atas perbuatan 'baik' kita itu?
Terlebih lagi, di atas segalanya...
Bagaimana tindakan ini di mata Tuhan?
Apakah berkenan dalam pandangan-Nya?
Sungguh penting untuk tidak menganggap diri baik, apalagi paling baik...
Sungguh kita semua punya dosa dan kesalahan...
Dan tak jarang, tindakan 'baik' kita itu hanyalah untuk terlihat baik, atau yang menguntungkan diri sendiri dan teman-teman dekat kita...
Penting untuk terus memelihara kesucian hati nurani untuk senantiasa mengingatkan kita, jika kita terjatuh ke jalan yang salah.
Semoga Roh Kudus membimbing kita untuk terus melakukan tindakan yang berkenan bagi Dia.
(-fon-)
15 Maret
Tentang Penghasilan
Ketika banyak orang menjadi kaya lewat jalur tidak jujur semisal lewat korupsi...
Menjadi tantangan tersendiri bagi kita-para pengikut Kristus- untuk tetap hidup jujur, meskipun penghasilan tidak setinggi mereka.
Penghasilan, kekayaan, memang membuat seseorang mendapatkan banyak kemudahan di dalam hidup...
Namun, marilah kita ingat...
Jika kita dianugerahi banyak penghasilan dalam hidup ini, itu semua hanyalah karena kebaikan-Nya...
Akan sangat indah, jika yang lebih dalam hal penghasilan, mau berbagi kepada mereka yang berkekurangan...
Bukan melulu memenuhi diri dengan kemewahan belaka...
Satu kemewahan, bisa membiayai banyak anak yang ingin sekolah...
Masih begitu banyak orang yang kelaparan...
Semoga. Ya, semoga kita senantiasa mengingat hal itu.
(-fon-)
Lebih baik berpenghasilan sedikit dengan kejujuran, daripada berpenghasilan banyak dengan ketidakadilan.
--- Amsal 16:8
16 Maret
Rencana-Mu yang Terindah
Pernah berencana sebaik-baiknya, lalu gagal terlaksana?
Semakin bertambah umur kita, pastinya pernah mengalaminya...
Pada saat itu, kemudian kita berkata, " Rencana-Mu memang bukan rencanaku, ya Allah."
Kemudian mungkin kita kecewa, merasa marah dan terluka.
"Mengapa Tuhan tidak mengasihiku seperti Dia mengasihi orang lain?"
Kemudian setelah beberapa saat merenung dan melakukan kilas balik mungkin beberapa tahun kemudian...
Barulah kita menyadari bahwa rencana-Nya adalah rencana yang lebih baik dari yang bisa kita pikirkan.
Semoga pada saatnya nanti, saat kita sudah menerima semuanya dengan keihklasan, kita bisa berseru bahwa "Rencana-Mulah yang terindah, Tuhan."
(-fon-)
Manusia dapat membuat rencana, tetapi Allah yang menentukan jalan hidupnya.
--- Amsal 16:9
17 Maret
Waspada Terhadap Kesombongan
Pada awalnya mungkin kita melakukan sesuatu dengan tulus.
Lalu, ada pujian, ada penghasilan, ada pemberitaan media yang begitu luas tentang kebaikan yang kita lakukan...
Kemudian, kita menjadi lupa akan keinginan untuk tetap tulus di awal...
Kita terlena dengan itu semua...
Lupa pada Sang Sumber yang memberikan kita segala..
Kita kemudian merasa hebat dan melupakan Allah yang dahsyat...
Sebelum itu semua terjadi...
Atau mungkin itu pernah terjadi...
Mari ingat kembali...
Tak ada gunanya tinggi hati...
Kesombongan mengakibatkan kehancuran...
Keangkuhan mengakibatkan keruntuhan...
Persembahkan segalanya hanya kepada Allah...
Bersyukur, bisa jadi saluran kebaikan-Nya...
Segala sesuatu kita kembalikan hanya pada kemuliaan-Nya.
(-fon-)
Kesombongan mengakibatkan kehancuran; keangkuhan mengakibatkan keruntuhan.
--- Amsal 16:18
No comments:
Post a Comment