TODAY, 19 November 2020:
Penghakiman Berdasarkan Kasih
Hari ini di Komsel bersama Ibu-ibu di sini, kami membahas tentang Matius
25:31-46.
Lalu saya pun mencari tentang perikop ini dan menemukan Khotbah
Paus Fransiskus berikut ini:
Yang
terakhir, sepatah kata tentang perikop Penghakiman Terakhir di mana Kedatangan
Tuhan yang kedua dijelaskan, ketika Ia akan menghakimi semua manusia, yang
hidup dan yang mati (bdk. Mat 25:31-46). Gambaran yang digunakan oleh Penginjil
adalah gambaran tentang gembala yang memisahkan domba dari kawanan kambing. Di
sebelah kanan-Nya Ia menempatkan orang-orang yang telah bertindak sesuai dengan
kehendak Allah, yang pergi memberikan bantuan kepada sesama mereka yang lapar,
haus, asing, telanjang, sakit atau dipenjarakan – saya katakan “asing”: [sebab]
Saya sedang memikirkan banyaknya orang-orang asing yang berada di sini di
Keuskupan Roma: Apa yang kita lakukan untuk mereka? Sementara di sebelah
kiri-Nya adalah orang-orang yang tidak membantu sesama mereka. Ini
memberitahukan kita bahwa Allah akan menghakimi kita berdasarkan kasih
kita, tentang bagaimana kita telah mengasihi saudara-saudara kita,
terutama yang paling lemah dan yang paling membutuhkan. Tentu saja kita
harus selalu ingat dengan jelas bahwa kita dibenarkan, kita diselamatkan
melalui kasih karunia, melalui tindakan kasih yang dengan bebas diberikan oleh
Allah yang selalu mendahului kita; bergantung pada kita sendiri kita tidak bisa
melakukan apa-apa. Iman pertama- tama adalah karunia yang kita terima. Tetapi
untuk berbuah, kasih karunia Allah selalu menuntut keterbukaan kita kepada-Nya,
jawaban bebas dan nyata dari kita. Kristus datang untuk membawakan kita
belas kasihan Allah yang menyelamatkan. Kita diminta untuk percaya
kepada-Nya, untuk membalas karunia kasih-Nya dengan kehidupan yang baik, yang
diisi dengan tindakan yang dilatarbelakangi oleh iman dan kasih. (Paus
Fransiskus, Lapangan Santo Petrus, 24 April 2013. Dari Website Katolisitas.)
Penghakiman
terakhir.
Kesannya
mungkin sedikit menyeramkan.
Tetapi,
seperti apa yang diungkapkan oleh Pope Francis di atas….
Allah
akan menghakimi kita berdasarkan kasih
kita.
Tentang
bagaimana kita telah mengasihi saudara-saudara kita.
Terutama
yang paling lemah dan paling membutuhkan.
Mari
kita melihat hati kita masing-masing….
Bagaimana
sikap kita selama ini?
Adakah kita memerlukan perbaikan di sana-sini?
Jangan sampai kita terlena dan berpikir masih lama waktunya.
Melainkan
berjaga-jagalah!
Tetap
waspada!
Semoga
kita terus berjuang sampai garis akhir nanti….
Tetap setia dan ikut jalan Tuhan.
Sekarang
dan selama-lamanya.
Amin!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Lalu
semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka
seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, 25:33 dan
Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di
sebelah kiri-Nya. 25:34 Dan
Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu
yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan
bagimu sejak dunia dijadikan. 25:35 Sebab
ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku
minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:36 ketika
Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit,
kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu
mengunjungi Aku.
---
Matius 25:32-46
No comments:
Post a Comment