TODAY, 31 Maret 2020:
Jalan-Nya Sempurna
Ada pun Allah...
Jalan-Nya sempurna.
Sabda Tuhan itu murni.
DIA...
Ya, Dia...
Menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya...
Pada saat kesusahan...
Saat kesesakan melanda...
Kepada siapa lagi kalau tidak kepada-Nya?
Kita curahkan segala rasa...
Seluruh keluh-kesah yang pernah ada...
Tuhan adalah benteng perlindungan...
Menara yang kuat...
Satu-satunya yang bisa kita percayai...
Dan kita andalkan...
Sampai akhir nanti...
Jangan berhenti ketika keadaan sungguh susah.
Betapa sedih jika ternyata satu, dua langkah lagi...
Rencana-Nya di hidup kita menjelma nyata...
Hanya karena kita putus asa...
Lantas kita menyerah begitu saja?
Semoga ini tidak terjadi pada kita...
Persoalan boleh bertambah...
Tetapi kita pun meyakini, Tuhan akan selalu menyertai.
Jalan-Nya sempurna...
Semoga kita tetap setia mengikuti-Nya.
Sampai akhir masa.
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
--- 2 Samuel 22:31
Tuesday, March 31, 2020
Monday, March 30, 2020
TODAY, 30 Maret 2020: Awas Nyinyir!
TODAY, 30 Maret 2020:
Awas Nyinyir!
Akhir-akhir ini, kata 'nyinyir' rasanya cukup sering kita dengar.
Sebetulnya, arti kata 'nyinyir' menurut KBBI online, tidaklah jelek.
Lebih ke arah cerewet atau mengulang-ulang perintah:
nyinyir/nyi·nyir/ a mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet.
Sebagaimana nenek tua, mungkin begitulah dia dikategorikan sebagai orang yang nyinyir.
Nyinyir yang belakangan kita kenal...
Rasanya lebih ke konotasi negatif.
Menjelek-jelekkan orang lain...
Yang-entah dikenal baik atau tidak- rasanya seru saja...
Tidak selalu keliru mengungkapkan pendapat.
Tetapi jika terus menjelek-jelekkan...
Tanpa adanya kritik yang membangun...
Ini lama-lama berujung kepada ujar kebencian...
Semacam 'hate speech' atau haters yang selalu membenci.
Tanpa melihat kebaikan dari orang tersebut.
Sebel aja. Titik.
Hari ini Alkitab mengingatkan saya pribadi:
Kalau ada seseorang yang merasa dirinya seorang yang patuh beragama, tetapi ia tidak menjaga lidahnya, maka ia menipu dirinya sendiri; ibadatnya tidak ada gunanya.
--- Yakobus 1:26 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Semoga ini menjadi bahan permenungan kita bersama...
Jangan bilang diri patuh beragama...
Atau spiritualitasnya tinggi...
Kalau lidah saja tidak bisa dijaga...
Semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih melihat diri sendiri itu bagaimana.
Lalu introspeksi diri.
Ketimbang nyinyir dan nyindir orang lain...
Awas nyinyir!
Semoga kita menjauh dari kualitas kenyinyiran yang hakiki...
Jika tidak bisa memberikan komentar yang baik, mungkin lebih baik diam.
Semoga di tengah kondisi yang sudah melelahkan dan mengkhawatirkan, kita tidak menjadi pribadi yang memperburuk keadaan.
Ya, semoga.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Awas Nyinyir!
Akhir-akhir ini, kata 'nyinyir' rasanya cukup sering kita dengar.
Sebetulnya, arti kata 'nyinyir' menurut KBBI online, tidaklah jelek.
Lebih ke arah cerewet atau mengulang-ulang perintah:
nyinyir/nyi·nyir/ a mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet.
Sebagaimana nenek tua, mungkin begitulah dia dikategorikan sebagai orang yang nyinyir.
Nyinyir yang belakangan kita kenal...
Rasanya lebih ke konotasi negatif.
Menjelek-jelekkan orang lain...
Yang-entah dikenal baik atau tidak- rasanya seru saja...
Tidak selalu keliru mengungkapkan pendapat.
Tetapi jika terus menjelek-jelekkan...
Tanpa adanya kritik yang membangun...
Ini lama-lama berujung kepada ujar kebencian...
Semacam 'hate speech' atau haters yang selalu membenci.
Tanpa melihat kebaikan dari orang tersebut.
Sebel aja. Titik.
Hari ini Alkitab mengingatkan saya pribadi:
Kalau ada seseorang yang merasa dirinya seorang yang patuh beragama, tetapi ia tidak menjaga lidahnya, maka ia menipu dirinya sendiri; ibadatnya tidak ada gunanya.
--- Yakobus 1:26 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Semoga ini menjadi bahan permenungan kita bersama...
Jangan bilang diri patuh beragama...
Atau spiritualitasnya tinggi...
Kalau lidah saja tidak bisa dijaga...
Semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih melihat diri sendiri itu bagaimana.
Lalu introspeksi diri.
Ketimbang nyinyir dan nyindir orang lain...
Awas nyinyir!
Semoga kita menjauh dari kualitas kenyinyiran yang hakiki...
Jika tidak bisa memberikan komentar yang baik, mungkin lebih baik diam.
Semoga di tengah kondisi yang sudah melelahkan dan mengkhawatirkan, kita tidak menjadi pribadi yang memperburuk keadaan.
Ya, semoga.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sunday, March 29, 2020
TODAY, 29 Maret 2020: Belajar Mencukupkan Diri Dalam Segala Keadaan
TODAY, 29 Maret 2020:
Belajar Mencukupkan Diri Dalam Segala Keadaan
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
--- Filipi 4:11
Hari ini...
Ayat ini terasa begitu berarti...
Karena jika kita tidak mampu melakukannya...
Kita akan menjadi orang-orang yang panik...
Dan selalu berbelanja berlebihan...
Masker yang habis...
Hand sanitizer yang tidak selalu 'available'...
Stok beras yang kosong di Supermarket...
Mungkin adalah pertanda...
Bahwa kekhawatiran terlalu memuncak...
Sehingga manusia lepas kendali...
Memang persiapan perlu, tetapi panik seharusnya tidak.
Bukankah kita juga harus memikirkan orang lain???
Yang mungkin lebih membutuhkan...
Tetapi tidak punya stok sama sekali?
Mari memakai pemikiran sehat...
Juga hati yang ikhlas...
Untuk berbagi...
Karena tidak semua orang juga punya uang untuk membeli...
Jika semua orang semaunya sendiri...
Menumpuk barang seolah punya minimarket sendiri...
Bijaksanalah...
Mohon hikmat dari Yang Kuasa...
Dan...
Dengan keadaan yang mengharuskan kita di rumah saja...
Semoga kita juga belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan...
Dan kembali menyadari bahwa: kebutuhan kita tidak banyak...
Yang menjadikannya lebih kompleks adalah keinginan yang tak henti-henti muncul.
Mau ini dan itu...
Semoga kita kembali sadar...
Ini semua cukup bagi kita.
Jangan serakah, belajar berbagi.
Dan bersyukur atas apa yang ada.
Kembali belajar mempercayai bahwa Tuhan akan cukupkan semuanya.
Asal kita pun bijaksana.
Semoga ini menjadi bahan permenungan kita bersama.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Belajar Mencukupkan Diri Dalam Segala Keadaan
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
--- Filipi 4:11
Hari ini...
Ayat ini terasa begitu berarti...
Karena jika kita tidak mampu melakukannya...
Kita akan menjadi orang-orang yang panik...
Dan selalu berbelanja berlebihan...
Masker yang habis...
Hand sanitizer yang tidak selalu 'available'...
Stok beras yang kosong di Supermarket...
Mungkin adalah pertanda...
Bahwa kekhawatiran terlalu memuncak...
Sehingga manusia lepas kendali...
Memang persiapan perlu, tetapi panik seharusnya tidak.
Bukankah kita juga harus memikirkan orang lain???
Yang mungkin lebih membutuhkan...
Tetapi tidak punya stok sama sekali?
Mari memakai pemikiran sehat...
Juga hati yang ikhlas...
Untuk berbagi...
Karena tidak semua orang juga punya uang untuk membeli...
Jika semua orang semaunya sendiri...
Menumpuk barang seolah punya minimarket sendiri...
Bijaksanalah...
Mohon hikmat dari Yang Kuasa...
Dan...
Dengan keadaan yang mengharuskan kita di rumah saja...
Semoga kita juga belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan...
Dan kembali menyadari bahwa: kebutuhan kita tidak banyak...
Yang menjadikannya lebih kompleks adalah keinginan yang tak henti-henti muncul.
Mau ini dan itu...
Semoga kita kembali sadar...
Ini semua cukup bagi kita.
Jangan serakah, belajar berbagi.
Dan bersyukur atas apa yang ada.
Kembali belajar mempercayai bahwa Tuhan akan cukupkan semuanya.
Asal kita pun bijaksana.
Semoga ini menjadi bahan permenungan kita bersama.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Saturday, March 28, 2020
TODAY, 28 Maret 2020: As We Hope In You (Seperti Kami Berharap Kepada-Mu)
TODAY, 28 Maret 2020:
As We Hope In You (Seperti Kami Berharap Kepada-Mu)
As we put our hope in You, Lord...
Even in the midst of uncertainties...
Your Love will see us through...
No words can get enough to express...
Our gratitude to You...
Seperti kami berharap kepada-Mu, Tuhan...
Bahkan di dalam ketidakpastian...
Kasih-Mu mampu menguatkan kami...
Tak ada kata yang cukup untuk mengungkapkan...
Rasa syukur kami kepada-Mu...
Being in ups and downs of this life...
Many times, we're just reminded...
Again and again...
That: You're the only One that we look up to...
The One that We can turn to...
In the stormy days of our life....
Menjalani naik-turunnya kehidupan...
Banyak kali, kami diingatkan kembali...
Lagi dan lagi...
Bahwa: hanya ENGKAULAH satu-satunya yang kami kagumi...
Satu-satunya tempat kami mengadu...
Dalam hari-hari yang diliputi badai di hidup ini...
We thank YOU, Lord for Your Kindness...
What would we do without You?
As we hope in You...
We offer our prayers to You...
Let Your Holy Spirit guide us though...
Kami bersyukur, Tuhan untuk Kebaikan-Mu...
Tanpa-Mu, kami sungguh tak tahu harus bagaimana...
Seperti kami berharap kepada-Mu...
Kami persembahkan doa-doa kami kepada-Mu...
Biarlah Roh Kudus-Mu memimpin kami...
Thank You, Lord...
We thank You...
As we hope in You...
We found a new strength to move on in this life.
Terima kasih, Tuhan...
Kami sungguh berterima kasih pada-Mu...
Seperti kami berharap kepada-Mu...
Kami temukan kekuatan baru untuk melangkah di hidup ini.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.
--- Mazmur 33:22
Let your steadfast love, O LORD, be upon us, even as we hope in you.
--- Psalm 33:22
As We Hope In You (Seperti Kami Berharap Kepada-Mu)
As we put our hope in You, Lord...
Even in the midst of uncertainties...
Your Love will see us through...
No words can get enough to express...
Our gratitude to You...
Seperti kami berharap kepada-Mu, Tuhan...
Bahkan di dalam ketidakpastian...
Kasih-Mu mampu menguatkan kami...
Tak ada kata yang cukup untuk mengungkapkan...
Rasa syukur kami kepada-Mu...
Being in ups and downs of this life...
Many times, we're just reminded...
Again and again...
That: You're the only One that we look up to...
The One that We can turn to...
In the stormy days of our life....
Menjalani naik-turunnya kehidupan...
Banyak kali, kami diingatkan kembali...
Lagi dan lagi...
Bahwa: hanya ENGKAULAH satu-satunya yang kami kagumi...
Satu-satunya tempat kami mengadu...
Dalam hari-hari yang diliputi badai di hidup ini...
We thank YOU, Lord for Your Kindness...
What would we do without You?
As we hope in You...
We offer our prayers to You...
Let Your Holy Spirit guide us though...
Kami bersyukur, Tuhan untuk Kebaikan-Mu...
Tanpa-Mu, kami sungguh tak tahu harus bagaimana...
Seperti kami berharap kepada-Mu...
Kami persembahkan doa-doa kami kepada-Mu...
Biarlah Roh Kudus-Mu memimpin kami...
Thank You, Lord...
We thank You...
As we hope in You...
We found a new strength to move on in this life.
Terima kasih, Tuhan...
Kami sungguh berterima kasih pada-Mu...
Seperti kami berharap kepada-Mu...
Kami temukan kekuatan baru untuk melangkah di hidup ini.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.
--- Mazmur 33:22
Let your steadfast love, O LORD, be upon us, even as we hope in you.
--- Psalm 33:22
Friday, March 27, 2020
TODAY, 27 Maret 2020: Sayap Seperti Merpati?
TODAY, 27 Maret 2020:
Sayap Seperti Merpati?
Hatiku gelisah, kengerian maut telah menimpa aku. 55:5 (55-6) Aku dirundung takut dan gentar, perasaan seram meliputi aku. 55:6 (55-7) Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang, 55:7 (55-8) bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun.
--- Mazmur 55:5-8
Mazmur ini mungkin ditulis Daud setelah putranya Absalom mengkhianatinya dengan berusaha merebut takhta (sumber: sabda.org).
Membaca Mazmur 55 di atas...
Saya lalu terpikir...
Bahwa ini sangat relevan dengan saat-saat ini...
Saat dunia berubah total, dikarenakan Virus yang satu ini.
Hati menjadi gelisah.
Kengerian maut telah menimpa.
Kita dirundung takut dan gentar...
Perasaan seram meliputi...
Pada saat itu, Daud pun berpikir...
Sekiranya dia diberi sayap seperti merpati...
Maunya terbang dan mencari tempat yang tenang...
Bahkan akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun...
Begitulah...
Perasaan manusia pada umumnya...
Kalau bisa lari, mengapa tidak?
Andai kita punya sayap...
Pasti sudah 'kabur' secepat kilat....
Tetapi...
Ada kalanya memang kita harus menghadapi semuanya...
Daripada berharap punya sayap...
Mungkin ada baiknya, kita berlindung dalam kepak sayap-Nya...
Dalam naungan kasih-Nya...
Mencoba memberanikan diri...
Menghadapi kenyataan, meskipun pahit...
Tetap percaya bahwa ini semua akan ada maknanya...
Mungkin nanti, karena sekarang belum terlihat...
Tetap sabar dan percaya, Tuhan pasti punya rencana di balik semuanya...
Lewati badai dalam genggaman tangan kasih-Nya...
Semoga kita dapati damai sejahtera di dalam-Nya.
Dan terus berdoa agar badai virus ini segera menemukan solusinya.
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sayap Seperti Merpati?
Hatiku gelisah, kengerian maut telah menimpa aku. 55:5 (55-6) Aku dirundung takut dan gentar, perasaan seram meliputi aku. 55:6 (55-7) Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang, 55:7 (55-8) bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun.
--- Mazmur 55:5-8
Mazmur ini mungkin ditulis Daud setelah putranya Absalom mengkhianatinya dengan berusaha merebut takhta (sumber: sabda.org).
Membaca Mazmur 55 di atas...
Saya lalu terpikir...
Bahwa ini sangat relevan dengan saat-saat ini...
Saat dunia berubah total, dikarenakan Virus yang satu ini.
Hati menjadi gelisah.
Kengerian maut telah menimpa.
Kita dirundung takut dan gentar...
Perasaan seram meliputi...
Pada saat itu, Daud pun berpikir...
Sekiranya dia diberi sayap seperti merpati...
Maunya terbang dan mencari tempat yang tenang...
Bahkan akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun...
Begitulah...
Perasaan manusia pada umumnya...
Kalau bisa lari, mengapa tidak?
Andai kita punya sayap...
Pasti sudah 'kabur' secepat kilat....
Tetapi...
Ada kalanya memang kita harus menghadapi semuanya...
Daripada berharap punya sayap...
Mungkin ada baiknya, kita berlindung dalam kepak sayap-Nya...
Dalam naungan kasih-Nya...
Mencoba memberanikan diri...
Menghadapi kenyataan, meskipun pahit...
Tetap percaya bahwa ini semua akan ada maknanya...
Mungkin nanti, karena sekarang belum terlihat...
Tetap sabar dan percaya, Tuhan pasti punya rencana di balik semuanya...
Lewati badai dalam genggaman tangan kasih-Nya...
Semoga kita dapati damai sejahtera di dalam-Nya.
Dan terus berdoa agar badai virus ini segera menemukan solusinya.
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Thursday, March 26, 2020
TODAY, 26 Maret 2020: Di Jalan Kebenaran Terdapat Hidup
TODAY, 26 Maret 2020:
Di Jalan Kebenaran Terdapat Hidup
Di jalan kebenaran-Mu ada hidup...
Kitab Amsal mengingatkan bahwa...
Orang yang mengikuti jalan yang benar akan hidup bahagia...
BAHAGIA?
Ah, mengapa kata itu seolah begitu jauh bagi sebagian orang?
Namun kali lainnya, terasa begitu dekat bagi orang-orang kecil...
Yang mudah berucap syukur...
Atas setiap anugerah Tuhan...
Tuhan...
Di tengah segala kondisi yang ada...
Ajar kami tetap bersyukur...
Tetap percaya...
Bahwa meskipun mengikut Tuhan tidaklah mudah...
Tetapi, Engkau menyediakan sukacita penuh...
Bagi setiap hati yang sungguh mencari wajah-Mu...
Di jalan kebenaran-Mu ada hidup..
Biarkan kami melangkah dengan tenang
Meskipun di dalam ketidakpastian sekalipun...
Dengan iman yang terarah kepada-Mu...
Dengan pikiran yang tertuju pada-Mu...
Dan di setiap langkah terus berseru...
"Yesus, Engkaulah perisai dan andalanku!"
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Orang yang mengikuti jalan yang benar akan hidup bahagia; orang yang mengikuti jalan yang jahat menuju kepada maut.
--- Amsal 12:28(BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut.
--- Amsal 12:28
Di Jalan Kebenaran Terdapat Hidup
Di jalan kebenaran-Mu ada hidup...
Kitab Amsal mengingatkan bahwa...
Orang yang mengikuti jalan yang benar akan hidup bahagia...
BAHAGIA?
Ah, mengapa kata itu seolah begitu jauh bagi sebagian orang?
Namun kali lainnya, terasa begitu dekat bagi orang-orang kecil...
Yang mudah berucap syukur...
Atas setiap anugerah Tuhan...
Tuhan...
Di tengah segala kondisi yang ada...
Ajar kami tetap bersyukur...
Tetap percaya...
Bahwa meskipun mengikut Tuhan tidaklah mudah...
Tetapi, Engkau menyediakan sukacita penuh...
Bagi setiap hati yang sungguh mencari wajah-Mu...
Di jalan kebenaran-Mu ada hidup..
Biarkan kami melangkah dengan tenang
Meskipun di dalam ketidakpastian sekalipun...
Dengan iman yang terarah kepada-Mu...
Dengan pikiran yang tertuju pada-Mu...
Dan di setiap langkah terus berseru...
"Yesus, Engkaulah perisai dan andalanku!"
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Orang yang mengikuti jalan yang benar akan hidup bahagia; orang yang mengikuti jalan yang jahat menuju kepada maut.
--- Amsal 12:28(BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut.
--- Amsal 12:28
Wednesday, March 25, 2020
TODAY, 25 Maret 2020: Bertolong-tolongan Dalam Menanggung Beban
TODAY, 25 Maret 2020:
Bertolong-tolongan Dalam Menanggung Beban
Dalam keadaan yang sulit, tentunya pertolongan dari sesama memang kita butuhkan.
Setelah berjuang dengan sekuat tenaga...
Terkadang memang masih dibutuhkan pertolongan dari orang lain.
Contoh yang jelas adalah dalam kasus Virus Korona ini...
Negara yang sudah berhasil mengatasi atau setidaknya menghentikan penyebaran yang berlebihan...
Memberikan pertolongan kepada negara lainnya...
Juga termasuk bantuan medis atau cara-cara yang mereka pakai untuk menanggulangi pandemi ini...
Alkitab mengingatkan:
Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
--- Galatia 6:2
Semoga kita semua diperkuat dalam sisi kasih di dalam diri...
Bersumberkan dari kasih Kristus...
Semoga kita dimampukan menjadi saluran kasih-Nya...
Demi kemanusiaan...
Untuk menolong sesama yang menderita.
Yang membutuhkan bantuan.
Yang mungkin sungguh tak berdaya...
Semoga Tuhan mengetuk pintu hati insan manusia...
Dan yang diketuk, semoga juga mau membukakan hatinya...
Untuk melihat dan mendengarkan...
Mereka yang kesulitan...
Dan sungguh butuh pertolongan
Semoga pandemi ini segera menemukan jalan keluarnya.
Dan semoga kita bisa bertolong-tolongan dalam menanggung beban...
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Bertolong-tolongan Dalam Menanggung Beban
Dalam keadaan yang sulit, tentunya pertolongan dari sesama memang kita butuhkan.
Setelah berjuang dengan sekuat tenaga...
Terkadang memang masih dibutuhkan pertolongan dari orang lain.
Contoh yang jelas adalah dalam kasus Virus Korona ini...
Negara yang sudah berhasil mengatasi atau setidaknya menghentikan penyebaran yang berlebihan...
Memberikan pertolongan kepada negara lainnya...
Juga termasuk bantuan medis atau cara-cara yang mereka pakai untuk menanggulangi pandemi ini...
Alkitab mengingatkan:
Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
--- Galatia 6:2
Semoga kita semua diperkuat dalam sisi kasih di dalam diri...
Bersumberkan dari kasih Kristus...
Semoga kita dimampukan menjadi saluran kasih-Nya...
Demi kemanusiaan...
Untuk menolong sesama yang menderita.
Yang membutuhkan bantuan.
Yang mungkin sungguh tak berdaya...
Semoga Tuhan mengetuk pintu hati insan manusia...
Dan yang diketuk, semoga juga mau membukakan hatinya...
Untuk melihat dan mendengarkan...
Mereka yang kesulitan...
Dan sungguh butuh pertolongan
Semoga pandemi ini segera menemukan jalan keluarnya.
Dan semoga kita bisa bertolong-tolongan dalam menanggung beban...
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Tuesday, March 24, 2020
TODAY, 24 Maret 2020: Trust In The Lord (Percayalah Kepada Tuhan)
TODAY, 24 Maret 2020:
Trust In The Lord (Percayalah Kepada Tuhan)
Trust in the Lord with all your heart
and lean not on your own understanding
--- Proverbs 3:5
Membaca banyak berita media...
Menonton televisi yang mungkin isinya korona lagi, korona lagi...
Buka WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter...
Isinya COVID-19 semua...
Mungkin kita lalu bertanya-tanya...
Juga mungkin dilanda kecemasan yang lumayan mengganggu...
Apa Tuhan masih peduli pada dunia ini?
Hari ini saya kembali mendapati ayat dari Proverbs (Amsal).
Trust in the Lord!
Percayalah kepada Tuhan...
Di tengah segala ketidakpastian...
Tetaplah berpegang kepada DIA.
Jangan setengah-setengah saja...
Tetapi dengan SEPENUH HATI...
Dan...
Jangan bersandar kepada pengertian kita sendiri...
Namun menyerahkan segalanya kepada Tuhan...
Mohon pimpinan hikmat-Nya dan Roh Kudus-Nya untuk memenuhi diri kita...
Dengan kebijaksanaan yang bersumber dari-Nya.
Tuhan, kami serahkan dunia ini ke dalam tangan-Mu...
Biar Engkau yang menyembuhkan mereka yang sakit...
Juga yang membutuhkan pertolongan pada saat ini.
Amin...
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
--- Amsal 3:5
Trust In The Lord (Percayalah Kepada Tuhan)
Trust in the Lord with all your heart
and lean not on your own understanding
--- Proverbs 3:5
Membaca banyak berita media...
Menonton televisi yang mungkin isinya korona lagi, korona lagi...
Buka WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter...
Isinya COVID-19 semua...
Mungkin kita lalu bertanya-tanya...
Juga mungkin dilanda kecemasan yang lumayan mengganggu...
Apa Tuhan masih peduli pada dunia ini?
Hari ini saya kembali mendapati ayat dari Proverbs (Amsal).
Trust in the Lord!
Percayalah kepada Tuhan...
Di tengah segala ketidakpastian...
Tetaplah berpegang kepada DIA.
Jangan setengah-setengah saja...
Tetapi dengan SEPENUH HATI...
Dan...
Jangan bersandar kepada pengertian kita sendiri...
Namun menyerahkan segalanya kepada Tuhan...
Mohon pimpinan hikmat-Nya dan Roh Kudus-Nya untuk memenuhi diri kita...
Dengan kebijaksanaan yang bersumber dari-Nya.
Tuhan, kami serahkan dunia ini ke dalam tangan-Mu...
Biar Engkau yang menyembuhkan mereka yang sakit...
Juga yang membutuhkan pertolongan pada saat ini.
Amin...
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
--- Amsal 3:5
Monday, March 23, 2020
TODAY, 23 Maret 2020 : Kembalilah Kepada Tuhan
TODAY, 23 Maret 2020 :
Kembalilah Kepada Tuhan
Hari ini, kita kembali menerima berita-berita duka...
Atas berpulangnya beberapa orang dokter di Indonesia...
Saat menolong pasien mereka...
Sehubungan dengan virus korona...
Tentunya, hati kita sangat berduka...
Menjadi dokter memang salah satu panggilan yang mulia...
Sungguh tidaklah mudah...
Berada di garis depan...
Butuh keberanian dan keikhlasan untuk berkorban...
Serta jiwa melayani yang tinggi demi kemanusiaan.
Betapa hidup begitu singkat...
Kemarin atau beberapa jam sebelumnya mungkin masih bersenda gurau...
Siapa yang tahu, jantung ini kapan berhenti berdetak?
Itu semua dikatakan banyak orang adalah misteri...
Tetap rahasia Sang Ilahi...
Di Masa Prapaskah ini...
Kembali kita diingatkan untuk:
Kembalilah kepada TUHAN selama masih dapat; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat.
--- Yesaya 55:6 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Ya, kembalilah kepada Tuhan selama masih dapat...
Selagi kita pun masih diberi kesempatan...
Karena hidup yang kita jalani sungguh sementara adanya...
Dan apa yang bisa kita lakukan di masa-masa yang singkat ini...
Menjadi sesuatu yang berarti nantinya...
Itulah yang terpenting...
Karena semuanya harus kita pertanggungjawabkan kepada Sang Pencipta.
Bila waktunya tiba...
Kami membawa para dokter dan tenaga medis di seluruh dunia, ya Tuhan...
Yang saat ini sedang berjuang melawan pandemik COVID-19 ini.
Semoga perlindungan-Mu turun atas mereka...
Dan semoga mereka tetap bisa menjadi perpanjangan tangan-Mu...
Untuk menolong sesama yang tengah menderita...
Mereka yang sakit dan butuh bantuan medis.
Tuhan, dengarkanlah doa kami...
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Kembalilah Kepada Tuhan
Hari ini, kita kembali menerima berita-berita duka...
Atas berpulangnya beberapa orang dokter di Indonesia...
Saat menolong pasien mereka...
Sehubungan dengan virus korona...
Tentunya, hati kita sangat berduka...
Menjadi dokter memang salah satu panggilan yang mulia...
Sungguh tidaklah mudah...
Berada di garis depan...
Butuh keberanian dan keikhlasan untuk berkorban...
Serta jiwa melayani yang tinggi demi kemanusiaan.
Betapa hidup begitu singkat...
Kemarin atau beberapa jam sebelumnya mungkin masih bersenda gurau...
Siapa yang tahu, jantung ini kapan berhenti berdetak?
Itu semua dikatakan banyak orang adalah misteri...
Tetap rahasia Sang Ilahi...
Di Masa Prapaskah ini...
Kembali kita diingatkan untuk:
Kembalilah kepada TUHAN selama masih dapat; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat.
--- Yesaya 55:6 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Ya, kembalilah kepada Tuhan selama masih dapat...
Selagi kita pun masih diberi kesempatan...
Karena hidup yang kita jalani sungguh sementara adanya...
Dan apa yang bisa kita lakukan di masa-masa yang singkat ini...
Menjadi sesuatu yang berarti nantinya...
Itulah yang terpenting...
Karena semuanya harus kita pertanggungjawabkan kepada Sang Pencipta.
Bila waktunya tiba...
Kami membawa para dokter dan tenaga medis di seluruh dunia, ya Tuhan...
Yang saat ini sedang berjuang melawan pandemik COVID-19 ini.
Semoga perlindungan-Mu turun atas mereka...
Dan semoga mereka tetap bisa menjadi perpanjangan tangan-Mu...
Untuk menolong sesama yang tengah menderita...
Mereka yang sakit dan butuh bantuan medis.
Tuhan, dengarkanlah doa kami...
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sunday, March 22, 2020
TODAY, 22 Maret 2020: Hikmat dan Pengertian
TODAY, 22 Maret 2020:
Hikmat dan Pengertian
Di masa-masa ini...
Hanya doa permohonan akan hikmat dan pengertian benar yang kami panjatkan...
Hanya ke hadirat-Mu, Tuhan...
Betapa Engkaulah yang mampu mengisi hati ini...
Dengan pengertian dan kebijaksanaan yang bersumber dari-Mu saja.
Sehingga, kami tidak lagi terlalu cemas...
Dengan berita-berita media yang kami baca...
Yang tak jarang mengandung unsur 'hoax'...
Namun sudah terlanjur kami cerna...
Kemudian menambah kekhawatiran di diri...
Ah, bukankah seharusnya...
Kami percaya kepada Engkau semata...
Dan hendaknya pula...
Kami dalam ketenangan dan damai sejahtera yang bersumber dari Engkau...
Sebaiknya memandang segala sesuatunya...
Terutama kejadian-kejadian di dunia ini...
Dalam hikmat dan pengertian-Mu?
Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan...
Mengenal yang Mahakudus adalah pengertian...
Semoga hati ini tetap mengarah kepada-Mu...
Rasa hormat dan syukur tak henti-hentinya dari umat-Mu...
Tuhan, kami membuka diri untuk hikmat dan pengertian...
Yang Kautanamkan di hati kami...
Hari ini dan seterusnya...
Kami percayakan hidup ini ke dalam tangan kasih-Mu kembali.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.
--- Amsal 9:10
Untuk menjadi bijaksana, pertama-tama orang harus mempunyai rasa hormat dan takut kepada TUHAN. Jika engkau mengenal Yang Mahasuci, engkau akan mendapat pengertian.
--- Amsal 9:10 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Hikmat dan Pengertian
Di masa-masa ini...
Hanya doa permohonan akan hikmat dan pengertian benar yang kami panjatkan...
Hanya ke hadirat-Mu, Tuhan...
Betapa Engkaulah yang mampu mengisi hati ini...
Dengan pengertian dan kebijaksanaan yang bersumber dari-Mu saja.
Sehingga, kami tidak lagi terlalu cemas...
Dengan berita-berita media yang kami baca...
Yang tak jarang mengandung unsur 'hoax'...
Namun sudah terlanjur kami cerna...
Kemudian menambah kekhawatiran di diri...
Ah, bukankah seharusnya...
Kami percaya kepada Engkau semata...
Dan hendaknya pula...
Kami dalam ketenangan dan damai sejahtera yang bersumber dari Engkau...
Sebaiknya memandang segala sesuatunya...
Terutama kejadian-kejadian di dunia ini...
Dalam hikmat dan pengertian-Mu?
Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan...
Mengenal yang Mahakudus adalah pengertian...
Semoga hati ini tetap mengarah kepada-Mu...
Rasa hormat dan syukur tak henti-hentinya dari umat-Mu...
Tuhan, kami membuka diri untuk hikmat dan pengertian...
Yang Kautanamkan di hati kami...
Hari ini dan seterusnya...
Kami percayakan hidup ini ke dalam tangan kasih-Mu kembali.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.
--- Amsal 9:10
Untuk menjadi bijaksana, pertama-tama orang harus mempunyai rasa hormat dan takut kepada TUHAN. Jika engkau mengenal Yang Mahasuci, engkau akan mendapat pengertian.
--- Amsal 9:10 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Saturday, March 21, 2020
TODAY, 21 Maret 2020: Serahkanlah Hidupmu Kepada Tuhan
TODAY, 21 Maret 2020:
Serahkanlah Hidupmu Kepada Tuhan
Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan...
Dan percayalah kepada-Nya...
Dan DIA akan bertindak...
Ayat ini semoga menjadi sumber kekuatan bagi kita...
Saat kita harus melangkah di dalam ketidakpastian...
Serta menyeberangi tumpukan persoalan...
Tetaplah percaya kepada Tuhan...
Meskipun seolah ada saat-saat tertentu...
DIA seolah diam saja...
Tetapi di dalam diam-Nya...
Sebetulnya DIA pasti tengah mempersiapkan segala sesuatunya...
Kita saja yang tidak mengerti rencana-Nya pada saat ini...
Mari kita menyerahkan hidup kita kembali kepada Tuhan...
Mempercayakan semuanya ini ke dalam tangan kasih-Nya...
Memperkuat keimanan kita sekali lagi...
Hanya kepada DIA kita percayakan semuanya...
Semoga Tuhan memberikan perlindungan kepada setiap insan...
Yang dengan sungguh hati mencari wajah-Nya.
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.
--- Mazmur 37:5
Serahkanlah Hidupmu Kepada Tuhan
Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan...
Dan percayalah kepada-Nya...
Dan DIA akan bertindak...
Ayat ini semoga menjadi sumber kekuatan bagi kita...
Saat kita harus melangkah di dalam ketidakpastian...
Serta menyeberangi tumpukan persoalan...
Tetaplah percaya kepada Tuhan...
Meskipun seolah ada saat-saat tertentu...
DIA seolah diam saja...
Tetapi di dalam diam-Nya...
Sebetulnya DIA pasti tengah mempersiapkan segala sesuatunya...
Kita saja yang tidak mengerti rencana-Nya pada saat ini...
Mari kita menyerahkan hidup kita kembali kepada Tuhan...
Mempercayakan semuanya ini ke dalam tangan kasih-Nya...
Memperkuat keimanan kita sekali lagi...
Hanya kepada DIA kita percayakan semuanya...
Semoga Tuhan memberikan perlindungan kepada setiap insan...
Yang dengan sungguh hati mencari wajah-Nya.
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.
--- Mazmur 37:5
Friday, March 20, 2020
TODAY, 20 Maret 2020 : Tuhan Kasihanilah Kami
TODAY, 20 Maret 2020 :
Tuhan Kasihanilah Kami
Tuhan, kasihanilah kami...
Engkau kami nanti-nantikan...
Lindungilah kami setiap pagi dalam genggaman tangan-Mu...
Selamatkanlah kami, umat-Mu...
Permasalahan demi permasalahan yang terjadi di hidup ini...
Semua kami bawa ke hadirat-Mu...
Biarkan kami tetap percaya...
Bahwa ini semua indah dalam rencana-Mu...
Meskipun saat ini kami tidak mengerti apa yang terjadi...
Tetapi biarlah nanti, Engkau berkenan membukakan kepada kami...
Akan ada pelangi menanti di ujung sana...
Ajar kami bersabar untuk melihat keindahan-Nya...
Tuhan, kasihanilah kami...
Kami terus berpegang dan mengandalkan Engkau!
Lewati ini semua, kami percaya...
Engkau tetap Allah Sumber Kasih Sejati di hidup kami.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
TUHAN, kasihanilah kami, Engkau kami nanti-nantikan! Lindungilah kami setiap pagi dengan tangan-Mu, ya, selamatkanlah kami di waktu kesesakan!
--- Yesaya 33:2
Tuhan Kasihanilah Kami
Tuhan, kasihanilah kami...
Engkau kami nanti-nantikan...
Lindungilah kami setiap pagi dalam genggaman tangan-Mu...
Selamatkanlah kami, umat-Mu...
Permasalahan demi permasalahan yang terjadi di hidup ini...
Semua kami bawa ke hadirat-Mu...
Biarkan kami tetap percaya...
Bahwa ini semua indah dalam rencana-Mu...
Meskipun saat ini kami tidak mengerti apa yang terjadi...
Tetapi biarlah nanti, Engkau berkenan membukakan kepada kami...
Akan ada pelangi menanti di ujung sana...
Ajar kami bersabar untuk melihat keindahan-Nya...
Tuhan, kasihanilah kami...
Kami terus berpegang dan mengandalkan Engkau!
Lewati ini semua, kami percaya...
Engkau tetap Allah Sumber Kasih Sejati di hidup kami.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
TUHAN, kasihanilah kami, Engkau kami nanti-nantikan! Lindungilah kami setiap pagi dengan tangan-Mu, ya, selamatkanlah kami di waktu kesesakan!
--- Yesaya 33:2
Thursday, March 19, 2020
TODAY, 19 Maret 2020: Angin Ribut Diredakan
TODAY, 19 Maret 2020:
Angin Ribut Diredakan
Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. 8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. 8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. 8:27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
--- Matius 8:23-27
Saya sangat-sangat terkesan dengan tulisan-tulisan semasa virus korona ini...
Pada akhirnya, semua yang terketuk hatinya...
Akan kembali ingat...
Bahwa : mungkin manusia sudah terlalu lama sibuk...
Dengan hiruk-pikuk dan hingar-bingarnya dunia...
Dan pada akhirnya...
Kembali kepada Tuhan saja...
Dengan kejadian-kejadian yang mengharuskan kita tidak lagi bisa bepergian...
Dan sebagian tidak bisa beribadah Mingguan...
Kita kembali ke kedalaman relasi yang hendaknya kita bina kembali.
Bersama Kristus sendiri...
Perikop 'Angin Ribut Diredakan' ini mengingatkan saya untuk kembali menyadari...
Bahwa: entah seburuk apa pun badai kehidupan yang tengah melanda...
Perahu kehidupan yang mungkin oleng ditimbus gelombang (dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari ditulis 'dipukul ombak')...
Tuhan tetap pegang kendali...
DIA tetap Mahakuasa...
Angin ribut BISA DIA redakan...
Hanya memang mungkin kita harus bersabar...
Melihat kenyataan bertambah banyaknya kasus...
Meningkatnya angka kematian...
Mungkin hati ini menjadi ketar-ketir...
Mudah khawatir...
Seolah hidup tak lagi ada kepastian.
Terombang-ambing sebagaimana perahu di lautan.
TETAPI...
Tetaplah ingat...
Allah sanggup!
DIA mampu meredakan angin ribut sekali pun yang melanda kehidupan kita.
Bagian kita hanyalah kembali mendekat kepada-Nya.
Dengan setulus hati dan sepenuh iman.
Semoga saat-saat ini bisa kita manfaatkan sepenuhnya untuk kembali mencari wajah-Nya.
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Angin Ribut Diredakan
Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. 8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. 8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. 8:27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
--- Matius 8:23-27
Saya sangat-sangat terkesan dengan tulisan-tulisan semasa virus korona ini...
Pada akhirnya, semua yang terketuk hatinya...
Akan kembali ingat...
Bahwa : mungkin manusia sudah terlalu lama sibuk...
Dengan hiruk-pikuk dan hingar-bingarnya dunia...
Dan pada akhirnya...
Kembali kepada Tuhan saja...
Dengan kejadian-kejadian yang mengharuskan kita tidak lagi bisa bepergian...
Dan sebagian tidak bisa beribadah Mingguan...
Kita kembali ke kedalaman relasi yang hendaknya kita bina kembali.
Bersama Kristus sendiri...
Perikop 'Angin Ribut Diredakan' ini mengingatkan saya untuk kembali menyadari...
Bahwa: entah seburuk apa pun badai kehidupan yang tengah melanda...
Perahu kehidupan yang mungkin oleng ditimbus gelombang (dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari ditulis 'dipukul ombak')...
Tuhan tetap pegang kendali...
DIA tetap Mahakuasa...
Angin ribut BISA DIA redakan...
Hanya memang mungkin kita harus bersabar...
Melihat kenyataan bertambah banyaknya kasus...
Meningkatnya angka kematian...
Mungkin hati ini menjadi ketar-ketir...
Mudah khawatir...
Seolah hidup tak lagi ada kepastian.
Terombang-ambing sebagaimana perahu di lautan.
TETAPI...
Tetaplah ingat...
Allah sanggup!
DIA mampu meredakan angin ribut sekali pun yang melanda kehidupan kita.
Bagian kita hanyalah kembali mendekat kepada-Nya.
Dengan setulus hati dan sepenuh iman.
Semoga saat-saat ini bisa kita manfaatkan sepenuhnya untuk kembali mencari wajah-Nya.
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Tuesday, March 17, 2020
TODAY, 18 Maret 2020 : Jangan Khawatir
TODAY, 18 Maret 2020 :
Jangan Khawatir
Melihat perubahan cepat, bahkan sangat cepat yang terjadi di dunia akhir-akhir ini...
Tentunya ada perasaan khawatir juga..
Baru rasanya kita melewati masa-masa di bulan Desember 2019 yang masih terhitung tenang...
Lalu sedikit terguncang saat memasuki Januari...
Dan kini, di bulan pertengahan bulan Maret...
Seolah begitu banyak hal yang sudah terjadi...
Sungguh sebuah awal yang tidak mudah untuk dilewati...
Dari beberapa hari ini, rasanya selalu saja ada kekhawatiran yang sempat singgah...
Namun, setiap kali membuka Alkitab...
Selalu ada kekuatan baru...
Ada nada-nada harapan, di tengah suasana yang menggelisahkan...
Selalu percaya untuk berserah kepada Allah...
Jangan khawatir mengenai apa pun juga...
Dalam segala hal, berdoalah!
Keadaan mungkin sulit, seolah tidak terkendali...
Tetapi, kembalilah kepada Tuhan...
Dan tetap ingat: bahwa Tuhan tetap pegang kendali...
Mungkin inilah saatnya menguatkan keimanan kita...
Sambil terus mendoakan dunia yang sudah mulai kelelahan...
Mungkin juga karena ulah manusia yang seringnya mencari keuntungan pribadi...
Jangan khawatir!
Bersandarlah kepada Allah, Sumber Pengharapan kita!
Semoga kita dapatkan kekuatan baru untuk melangkah...
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Janganlah khawatir mengenai apa pun. Dalam segala hal, berdoalah dan ajukanlah permintaanmu kepada Allah. Apa yang kalian perlukan, beritahukanlah itu selalu kepada Allah dengan mengucap terima kasih.
--- Filipi 4:6 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Jangan Khawatir
Melihat perubahan cepat, bahkan sangat cepat yang terjadi di dunia akhir-akhir ini...
Tentunya ada perasaan khawatir juga..
Baru rasanya kita melewati masa-masa di bulan Desember 2019 yang masih terhitung tenang...
Lalu sedikit terguncang saat memasuki Januari...
Dan kini, di bulan pertengahan bulan Maret...
Seolah begitu banyak hal yang sudah terjadi...
Sungguh sebuah awal yang tidak mudah untuk dilewati...
Dari beberapa hari ini, rasanya selalu saja ada kekhawatiran yang sempat singgah...
Namun, setiap kali membuka Alkitab...
Selalu ada kekuatan baru...
Ada nada-nada harapan, di tengah suasana yang menggelisahkan...
Selalu percaya untuk berserah kepada Allah...
Jangan khawatir mengenai apa pun juga...
Dalam segala hal, berdoalah!
Keadaan mungkin sulit, seolah tidak terkendali...
Tetapi, kembalilah kepada Tuhan...
Dan tetap ingat: bahwa Tuhan tetap pegang kendali...
Mungkin inilah saatnya menguatkan keimanan kita...
Sambil terus mendoakan dunia yang sudah mulai kelelahan...
Mungkin juga karena ulah manusia yang seringnya mencari keuntungan pribadi...
Jangan khawatir!
Bersandarlah kepada Allah, Sumber Pengharapan kita!
Semoga kita dapatkan kekuatan baru untuk melangkah...
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Janganlah khawatir mengenai apa pun. Dalam segala hal, berdoalah dan ajukanlah permintaanmu kepada Allah. Apa yang kalian perlukan, beritahukanlah itu selalu kepada Allah dengan mengucap terima kasih.
--- Filipi 4:6 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
TODAY, 17 Maret 2020: Tuhan Adalah Gembalaku
TODAY, 17 Maret 2020:
Tuhan Adalah Gembalaku
Rasanya, di tengah kepanikan yang melanda sekitar...
Saat banyak orang berbondong-bondong menyerbu dari barang kebutuhan pokok, masker, hand sanitizer, dan sebagainya di masa-masa virus korona ini...
Terasa begitu pentingnya kita menyadari.
Sekali lagi...
Bahwa Tuhan adalah gembala kita...
Takkan kekurangan kita...
Ketika kita percaya akan penyelenggaraan Allah di dalam hidup kita...
Kita akan memiliki iman untuk melangkah di dalam kehidupan ini...
Entah permasalahan apa pun yang tengah melanda...
Meskipun seolah begitu besarnya persoalannya...
Kita tetap percaya bahwa Tuhan Allah lebih besar dari semuanya itu!
Karena DIALAH Tuhan!
Sekalipun kita berjalan dalam lembah kekelaman...
Semoga kita tidak takut bahaya, karena Tuhan senantiasa beserta kita.
Ya, Tuhan selalu menyertai kita!
DIA akan mencukupkan kebutuhan kita seturut kehendak-Nya.
Tentunya persiapan yang matang dari diri juga penting...
Jangan pula kita lengah dan santai-santai tanpa usaha sama sekali...
Tetapi, tetaplah berusaha.
Tak perlu panik.
Tetap percaya bahwa Tuhan tetap pegang kendali...
Tuhanlah Gembala kami, kini dan sepanjang masa!
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. 23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; 23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. 23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
--- Mazmur 23:1-4
Tuhan Adalah Gembalaku
Rasanya, di tengah kepanikan yang melanda sekitar...
Saat banyak orang berbondong-bondong menyerbu dari barang kebutuhan pokok, masker, hand sanitizer, dan sebagainya di masa-masa virus korona ini...
Terasa begitu pentingnya kita menyadari.
Sekali lagi...
Bahwa Tuhan adalah gembala kita...
Takkan kekurangan kita...
Ketika kita percaya akan penyelenggaraan Allah di dalam hidup kita...
Kita akan memiliki iman untuk melangkah di dalam kehidupan ini...
Entah permasalahan apa pun yang tengah melanda...
Meskipun seolah begitu besarnya persoalannya...
Kita tetap percaya bahwa Tuhan Allah lebih besar dari semuanya itu!
Karena DIALAH Tuhan!
Sekalipun kita berjalan dalam lembah kekelaman...
Semoga kita tidak takut bahaya, karena Tuhan senantiasa beserta kita.
Ya, Tuhan selalu menyertai kita!
DIA akan mencukupkan kebutuhan kita seturut kehendak-Nya.
Tentunya persiapan yang matang dari diri juga penting...
Jangan pula kita lengah dan santai-santai tanpa usaha sama sekali...
Tetapi, tetaplah berusaha.
Tak perlu panik.
Tetap percaya bahwa Tuhan tetap pegang kendali...
Tuhanlah Gembala kami, kini dan sepanjang masa!
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. 23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; 23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. 23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
--- Mazmur 23:1-4
Monday, March 16, 2020
TODAY, 16 Maret 2020: Kesombongan Rohani
TODAY, 16 Maret 2020:
Kesombongan Rohani
Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
--- Lukas 18:9-14
Perumpamaan Yesus tentang dua orang yang pergi ke Bait Allah ini, hendaknya menjadi permenungan kita bersama.
Bagi mereka yang rohani, merasa rohani, atau merasa hidup spiritualnya baik...
Terkadang ini menjadi batu sandungan dan kendala.
Rasanya tak perlu kita sombong dan pamer apa yang sudah kita lakukan...
Jika pernah, mari mohon ampun kepada-Nya atas dosa-dosa kita...
Saat banyak kejadian membukakan mata kita kembali...
Bahwa kesombongan tiada arti lagi...
Masihkah kita mau mempertahankan keangkuhan di diri?
Tak perlu meninggikan diri di hadapan Allah.
Karena DIA yang tahu isi setiap hati manusia...
Mohonkan kerendah-hatian untuk mengisi relung hati kita...
Mari belajar menjadi pribadi yang lebih baik di dalam DIA!
Semoga kita dijauhkan dari segala bentuk kesombongan rohani.
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Kesombongan Rohani
Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
--- Lukas 18:9-14
Perumpamaan Yesus tentang dua orang yang pergi ke Bait Allah ini, hendaknya menjadi permenungan kita bersama.
Bagi mereka yang rohani, merasa rohani, atau merasa hidup spiritualnya baik...
Terkadang ini menjadi batu sandungan dan kendala.
Rasanya tak perlu kita sombong dan pamer apa yang sudah kita lakukan...
Jika pernah, mari mohon ampun kepada-Nya atas dosa-dosa kita...
Saat banyak kejadian membukakan mata kita kembali...
Bahwa kesombongan tiada arti lagi...
Masihkah kita mau mempertahankan keangkuhan di diri?
Tak perlu meninggikan diri di hadapan Allah.
Karena DIA yang tahu isi setiap hati manusia...
Mohonkan kerendah-hatian untuk mengisi relung hati kita...
Mari belajar menjadi pribadi yang lebih baik di dalam DIA!
Semoga kita dijauhkan dari segala bentuk kesombongan rohani.
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sunday, March 15, 2020
TODAY, 15 Maret 2020: Buah Kebenaran Pembawa Damai
TODAY, 15 Maret 2020:
Buah Kebenaran Pembawa Damai
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
--- Ibrani 12:11
Tidak setiap kali hidup kita sumringah.
Bahagia tak terkira.
Selalu cerah ceria.
Ada kalanya hidup itu diisi dengan dukacita...
Alkitab sudah mengingatkan...
Ganjaran-pada waktu diberikan-tidak mendatangkan sukacita.
Melainkan dukacita.
Namun sesudahnya...
Ia akan menghasilkan buah kebenaran...
Yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
Sukacita, dukacita...
Akan selalu silih berganti...
Waktu bersuka, hendaknya kita ingat semua ini tidak akan abadi.
Bahagia boleh, tetapi jangan terlena.
Begitu pula waktu keadaan sedih.
Dukacita melanda...
Jangan terlalu berlarut-larut menyesali semuanya...
Semoga kita tetap bisa melihat hikmah dari setiap kejadian yang ada...
Meskipun itu tidak menyenangkan dan sungguh menyesakkan.
Dan semoga buah kebenaran pembawa damai...
Akan mengisi hati kita...
Karena kita sudah dilatih untuk menghadapi badai kehidupan...
Tetaplah berpegang kepada-Nya dalam keadaan apa pun!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Buah Kebenaran Pembawa Damai
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
--- Ibrani 12:11
Tidak setiap kali hidup kita sumringah.
Bahagia tak terkira.
Selalu cerah ceria.
Ada kalanya hidup itu diisi dengan dukacita...
Alkitab sudah mengingatkan...
Ganjaran-pada waktu diberikan-tidak mendatangkan sukacita.
Melainkan dukacita.
Namun sesudahnya...
Ia akan menghasilkan buah kebenaran...
Yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
Sukacita, dukacita...
Akan selalu silih berganti...
Waktu bersuka, hendaknya kita ingat semua ini tidak akan abadi.
Bahagia boleh, tetapi jangan terlena.
Begitu pula waktu keadaan sedih.
Dukacita melanda...
Jangan terlalu berlarut-larut menyesali semuanya...
Semoga kita tetap bisa melihat hikmah dari setiap kejadian yang ada...
Meskipun itu tidak menyenangkan dan sungguh menyesakkan.
Dan semoga buah kebenaran pembawa damai...
Akan mengisi hati kita...
Karena kita sudah dilatih untuk menghadapi badai kehidupan...
Tetaplah berpegang kepada-Nya dalam keadaan apa pun!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
TODAY, 14 Maret 2020: Siap Siaga Dan Waspadalah
TODAY, 14 Maret 2020:
Siap Siaga Dan Waspadalah
Hendaknya kita siap siaga.
Dan tetap waspada...
Tetap meletakkan seluruh pengharapan kepada Allah...
Mungkin keadaan tengah berbeda...
Saat kita harus menghadapi hal-hal yang tak pasti...
Saat tiba-tiba banyak orang panik...
Saat stok barang kebutuhan menipis...
Saat perjalanan dan tiket yang dipesan jauh hari harus dibatalkan...
Kita percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi setiap umat-Nya.
Mungkin pembatalan ini ada baiknya...
Fokuskan diri kepada Allah...
Dan bukan kepada keadaan sekitar...
Mungkin tidak selalu mudah...
Dan mungkin juga tidak selalu bisa...
Tetapi, dengan mengandalkan Tuhan...
Semoga kita semakin erat dalam relasi dengan-Nya.
Dan dengan demikian mampu menimba kekuatan...
Dari Allah sendiri...
Tetap waspada.
Tetap siaga.
Jangan terlalu khawatir yang terlalu berlebihan.
Tetap percaya bahwa Tuhan akan senantiasa menyertai kita...
Kasih karunia dan kebaikan-Nya akan tetap mengiringi...
Meskipun pada saat bencana melanda.
Semoga kita tetap fokus dan mengandalkan Dia!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
--- 1 Petrus 1:13
Sebab itu, hendaklah kalian siap siaga. Waspadalah dan berharaplah sepenuhnya pada berkat yang akan diberikan kepadamu pada waktu Yesus Kristus datang nanti.
--- 1 Petrus 1:13 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Siap Siaga Dan Waspadalah
Hendaknya kita siap siaga.
Dan tetap waspada...
Tetap meletakkan seluruh pengharapan kepada Allah...
Mungkin keadaan tengah berbeda...
Saat kita harus menghadapi hal-hal yang tak pasti...
Saat tiba-tiba banyak orang panik...
Saat stok barang kebutuhan menipis...
Saat perjalanan dan tiket yang dipesan jauh hari harus dibatalkan...
Kita percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi setiap umat-Nya.
Mungkin pembatalan ini ada baiknya...
Fokuskan diri kepada Allah...
Dan bukan kepada keadaan sekitar...
Mungkin tidak selalu mudah...
Dan mungkin juga tidak selalu bisa...
Tetapi, dengan mengandalkan Tuhan...
Semoga kita semakin erat dalam relasi dengan-Nya.
Dan dengan demikian mampu menimba kekuatan...
Dari Allah sendiri...
Tetap waspada.
Tetap siaga.
Jangan terlalu khawatir yang terlalu berlebihan.
Tetap percaya bahwa Tuhan akan senantiasa menyertai kita...
Kasih karunia dan kebaikan-Nya akan tetap mengiringi...
Meskipun pada saat bencana melanda.
Semoga kita tetap fokus dan mengandalkan Dia!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
--- 1 Petrus 1:13
Sebab itu, hendaklah kalian siap siaga. Waspadalah dan berharaplah sepenuhnya pada berkat yang akan diberikan kepadamu pada waktu Yesus Kristus datang nanti.
--- 1 Petrus 1:13 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Subscribe to:
Posts (Atom)