TODAY, 22 Agustus 2020:
TILIK, BU TEJO, DAN KITA
JAKARTA, KOMPAS.com
- Film pendek asal Yogyakarta yang berjudul Tilik, beberapa hari terakhir jadi
sorotan masyarakat. Karakter Bu Tejo yang diperankan Siti Fauziah itu dianggap
mewakili karakter oknum ibu-ibu di desa yang senang bergosip. Bersama dengan gerombolan
ibu-ibu yang lain, Bu Tejo membicarakan soal Dian, seorang kembang desa. Karena
paras wajahnya, tidak sedikit lelaki yang mendekatinya hingga datang
melamarnya. Oleh sebab itu, warga desa bergunjing tentang status lajang Dian.
(sebagian dari ulasan Kompas.com)
Saya baru saja menyelesaikan film
pendek berjudul Tilik.
Karena cukup viral, saya coba
saksikan.
Tertawa getir bersama Bu Tejo and
the gang yang menampakkan jati diri kenyinyiran yang paripurna.
Meskipun pada akhirnya ada kebenaran
yang terungkap dari omongan Bu Tejo….
Tapi sepanjang jalan di GoTrek dan ‘ngata-ngatain’
Dian dengan segala pergosipannya, koq rasanya tidak enak juga.
Coba kalau kita di posisi Dian,
meskipun ternyata endingnya Dian memang tidak suci- putih- bersih….
Tapi digosipkan begitu rupa, tentunya
tidak enak juga.
Sisi lainnya, mari melihat Bu Tejo.
Apakah kita yang mengaku pengikut
Kristus juga masih berlaku seperti itu?
Saya pribadi mengakui: kadang saya
masih.
Masih jauh dari sempurna, tiap hari
masih berjuang untuk itu.
Berusaha lebih baik lagi, meskipun
terkadang jatuh lagi.
Sosok Bu Tejo sangat familiar.
Meskipun kita juga bisa dan sangat
bisa berlaku demikian.
Semoga kita berusaha untuk tidak
sampai seperti itu.
Lucu-lucu di film bolehlah.
Pada kenyataannya: banyak juga yang
berlaku demikian.
Pertanyaannya: apakah kita salah satu
di antaranya?
Jika ya, mari mohon ampun dan semoga
kita bisa diberi kebijaksanaan dalam memilah dan memilih kata-kata.
Karena hidup dan mati, dikuasai
lidah.
Jangan sampai pada akhirnya itu
menjadi bumerang, sehingga kita pada satu saat juga merasakan akibatnya.
Terima kasih Tilik, Bu Tejo, dan
pencerahannya.
Yang kisahnya tidak terlalu jauh dari
kita-kita.
Tidak mudah, tapi mari mencoba untuk lebih baik lagi.
Dengan rahmat Tuhan, semoga kita
dimampukan.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka
menggemakannya, akan memakan buahnya.
--- Amsal 18:21
No comments:
Post a Comment