TODAY, 4 Februari:
Jangan Buru-Buru Naik Pitam
Waktu masih lebih muda, apalagi masih remaja...
Rasanya naik pitam atau marah cukup cepat terjadi dalam diriku.
Seiring berjalannya waktu, aku belajar.
Meskipun tidak mudah, tetapi aku sadar: menyimpan marah yang terlalu pada akhirnya akan menyakiti diri sendiri.
Diri sendiri yang terkena akibatnya: penyakit berdatangan...
Pikiran terbebani...
Alkitab mengingatkan untuk tidak buru-buru naik pitam...
Juga tidak lekas marah dalam hati...
Karena hanya orang 'bodoh' menyimpan dendam...
Tidak mudah memang...
Apalagi jika kita sudah terlanjur tersinggung, tersakiti, terlukai sedemikian rupa...
Tetapi Tuhan mampu membantu kita melewati semuanya ini.
Asalkan kita mau menyerahkan seluruh sakit hati yang kita alami...
Semoga kita bisa membuka hati, menyerahkan luka batin kita yang mendalam...
Segala bentuk kepahitan yang kita alami...
Dan membiarkan Tuhan memulihkan. Menyembuhkan.
Memang sakitnya luar biasa...
Dan menoleh ke masa-masa di mana kesakitan itu pertama kali tercipta...
Sungguh: tidak selalu kuat untuk kita lalui.
Tetapi, jika ingin sembuh: memang harus menoleh ke belakang dan menyertakan Tuhan dalam episode tersebut...
Sehingga kita bisa terbebas dari segala jenis dendam dan kemarahan yang menyiksa batin kita...
Mari kita berusaha untuk lebih baik lagi...
Hari lepas hari berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi di dalam Kristus.
Dan dimulai dari pengendalian diri...
Jangan sampai kita menjadi pemarah dan penyimpan dendam...
Karena itu pada akhirnya akan merugikan diri kita sendiri...
Semoga kita menjadi makin bijaksana hari lepas hari...
Bebas dari luka-luka di hati sungguh melegakan dan memerdekakan!
Tuhan, tolonglah kami...
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Jangan buru-buru naik pitam; hanya orang bodoh menyimpan dendam.
--- Pengkhotbah 7:9 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.
--- Pengkhotbah 7:9
No comments:
Post a Comment