TODAY, 3 Februari :
Pujian Bagi Kemuliaan Allah
Manusia pada dasarnya senang dipuji.
Dan ketika kita dicaci atau terpaksa harus menerima makian, kita tak selalu siap.
Sekarang ini, semakin mudah orang memuji atau memaki.
Bahkan terhadap orang yang tidak terlalu dikenal baik sekalipun.
Terhadap orang yang baru dijumpai di media sosial dan baru diikuti, langsung saja kata-kata bisa keluar deras.
Komentar negatif, seolah menjadi hal yang mudah saat ini.
Keluar begitu saja, tanpa dipikirkan terlebih dulu.
Setelah itu? Mungkin jadi perang berkepanjangan karena sakit hati.
Makian memang tidak enak diterima.
Tetapi tak jarang pula, kita terlena oleh karena pujian.
Ketika kita dianggap baik, ketika kita dianggap 'rohani'.
Ketika kita dianggap berbakat.
Ketika kita dianggap membantu sesama.
Kita kita dianggap sukses di mata dunia.
Pujian berdatangan dan terkadang itu melemahkan sisi manusiawi kita.
Setelah kita mendapat pujian...
Semoga kita tetap ingat bahwa hidup kita sendiri adalah sebuah pujian bagi kemuliaan Allah.
Jangan sampai kita melupakan Sang Sumber, yang menjadikan kita seperti hari ini.
Dia yang memberikan semua karunia, talenta, ataupun kesuksesan itu sendiri.
Jika memang tengah kita nikmati, mari bersyukur atas semuanya.
Dan setelah itu, selalu berupaya memfokuskan diri pada-Nya.
Segala yang kita lakukan, segala yang kita katakan, harus bersumber dalam nama-Nya.
Dan jika ada pujian, kita kembalikan hanya kepada-Nya.
Selalu bersyukur kepada Allah atas apa yang Yesus sudah perbuat bagi seluruh umat manusia.
Tanpa Allah, sungguh: kita tak mampu berbuat apa-apa.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Segala apa yang kalian lakukan atau katakan, haruslah itu dilakukan dan dikatakan atas nama Tuhan Yesus. Bersyukurlah kepada Allah Bapa untuk apa yang dilakukan Yesus bagimu.
--- Kolose 3:17 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
No comments:
Post a Comment