TODAY, 2 Februari:
Patah Semangat
Perjalanan kehidupan tak selamanya membawa kita kepada masa-masa yang membahagiakan.
Ada kalanya, kita harus merasakan yang namanya patah semangat.
Semangat yang memudar itu bisa dikarenakan oleh banyak hal.
Bagi para remaja, mungkin karena patah hati, diputus oleh kekasihnya.
Ada kalanya, patah semangat itu karena kita sudah berjuang sekuat tenaga, namun hasilnya tak seperti yang diharapkan.
Mungkin juga seperti kata Kitab Amsal, rasa khawatir mematahkan semangat kita.
Di tengah segara keraguan dan kegalauan...
Mungkin kita merasa tidak lagi punya harapan...
Rasa khawatir yang menyerang, sakit hati yang terlanjur menusuk terlalu dalam...
Membuat seseorang merasa hidup tak lagi bermakna.
Jauh dari kata indah dan mungkin hanyalah suatu kesedihan belaka.
Untuk itulah, semoga kita bisa mengendalikan setiap rasa...
Agar jika mereka datang, terutama rasa-rasa negatif itu...
Kita masih bisa berdiri tegar, walaupun pernah tersungkur jatuh...
Bersama Tuhan, Sang Sumber Harapan, perlahan tetapi pasti kita mau melangkah lagi.
Mungkin awalnya tiarap, lalu merangkak perlahan...
Tak mengapa, karena akan ada waktunya juga: kita dimampukan untuk berdiri tegar kembali oleh Sang Kasih, Allah sendiri.
Semoga ketika kita patah semangat, kita tetap masih ingat: harapan itu tetap ada dan tak pernah pudar.
Meskipun kita merasa demikian pada satu titik kehidupan.
Tuhan akan memberikan kekuatan baru untuk melangkah.
Dalam naungan sayap-Nya, kita dimampukan untuk terbang melintasi setiap episode kehidupan bersama-Nya.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Rasa khawatir mematahkan semangat, tetapi kata-kata ramah membesarkan hati.
--- Amsal 12:25 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
No comments:
Post a Comment