Time for God
We keep saying that we’re busy. Never get enough time for our own.
But, with our gadgets on hands, we’ve never too busy with our Blackberry, iPhone, or iPad.
We’ll have enough time for seeing our social network in Facebook or even browsing something interesting from Youtube. For those things, suddenly we have time.
How about time for God?
Maybe, at the end of the day, when we’re so sleepy… We’ll have some time for Him and then doze off. He isn’t in the top priority of our lists. More sadly, sometimes He is never on our list.
Our time will forever be 24 hours. No more, no less. It’s up to us to use it the best we could. For what He has done for us, actually He deserves our special time as well. If we don’t have those quiet moments, we still can seek Him in different ways. Maybe in the bustling streets in
But if from there you seek the LORD your God, you will find him if you seek him with all your heart and with all your soul.
--- Deuteronomy 4:29
Waktu bagi Tuhan
Kita terus berkata kita terlalu sibuk. Tidak pernah punya cukup waktu bagi diri kita sendiri. Tetapi dengan alat-alat komunikasi canggih di tangan kita, kita tak pernah terlalu sibuk dengan Blackberry, iPhone, atau iPad. Kita punya cukup waktu untuk mengecek situs sosial semisal Facebook atau melihat hal-hal yang menarik di Youtube. Untuk hal-hal itu, tiba-tiba saja kita punya waktu.
Bagaimana dengan waktu bagi Tuhan? Mungkin, di penghujung hari, ketika kita sungguh mengantuk… Kita akhirnya punya waktu bagi Dia dan segera sesudahnya tertidur pulas. Dia tidak pernah berada dalam prioritas utama di daftar kita. Sesuatu yang bahkan lebih menyedihkan, terkadang Dia tak pernah berada dalam daftar kita.
Waktu kita selamanya akanlah 24 jam saja. Tidak lebih, tidak kurang. Adalah tergantung pada kita untuk menggunakan waktu itu sebaik yang kita bisa. Untuk segala hal yang sudah dilakukan-Nya bagi kita, sesungguhnya Dia berhak atas waktu-waktu khusus kita. Ketika kita tidak memiliki waktu yang cukup untuk saat hening, kita masih bisa mencari-Nya dengan cara yang berbeda. Mungkin di tengah ramainya jalan-jalan di Jakarta- di tengah kemacetan lalu lintas, kita bisa mencari-Nya dan berbicara pada-Nya. Mungkin, di tengah tangisan anak-anak, PR sekolah mereka, botol susu bagi ibu yang tinggal di rumah, masih bisa berkomunikasi dengan-Nya. Kita bisa memberikan waktu bagi-Nya. Pertanyaannya: maukah kita melakukannya?
(-fon-)
Lalu kamu akan mencari TUHAN Allahmu, dan kalau kamu mencari-Nya dengan segenap hatimu, kamu akan menemukan Dia.
--- Ulangan 4:29
No comments:
Post a Comment