Sunday, April 27, 2025

Weekly Thoughts ke-18 27 April 2025 Misa Minggu Kerahiman Ilahi Dan Doa Untuk Bapak Suci Paus Fransiskus

 

Weekly Thoughts ke-18

27 April 2025

 

Misa Minggu Kerahiman Ilahi Dan Doa Untuk Bapak Suci Paus Fransiskus

 

Hari ini Minggu Kerahiman Ilahi.

Juga ada doa untuk Bapa Suci Paus Fransiskus yang sudah berpulang ke rumah Bapa.

Ketika video kunjungan Bapa Paus ke Singapura diputar kembali di Misa Berbahasa Indonesia hari ini….

Hatiku diliputi perasaan haru.

Aku bersyukur sempat menghadiri acara itu di National Stadium Singapura.

Bersama puluhan ribu umat lainnya, mengikuti acara dengan khusuk.

Berpulangnya Paus Fransiskus, tepat sehari sesudah Paskah, memberikan suatu makna kebangkitan tersendiri.

Terima kasih Pope Francis, sudah menjadi tokoh yang bukan hanya diakui oleh umat Katolik….

Tetapi juga oleh dunia.

 

Sebagaimana kita hidup, sebaik-baiknya untuk Tuhan.

Dan ketika kita harus berpulang, juga untuk kemuliaan Tuhan.

Seperti Bapa Suci, demikianlah hendaknya kita berjuang sampai akhir.

Tidak menyerah, selalu percaya.

Tuhan akan menerangi jalan kita.

Dengan kuat kuasa-Nya.

Dalam terang keselamatan-Nya.

 

Sebuah video berbicara teramat banyak hari ini.

Komentar umat yang hadir pada saat itu.

Betapa Bapa Suci menyentuh hati setiap umat yang ada.
Kecintaan dan hormat beliau pada Bunda Maria juga terlihat saat berdoa di stadion di Singapura tahun lalu.

Jadilah selalu pendoa bagi kami, umat-Mu, Paus Fransiskus….

Tugasmu di dunia sudah selesai.

Semoga pula Paus baru yang terpilih nanti, juga akan memberikan warna yang indah pada dunia.

Kita doakan proses pemilihannya juga.

Semoga yang terbaik di mata Tuhan, yang memegang anugerah kepausan ini.

 

Tuhan, terima kasih untuk hari ini.

Begitu sederhana, begitu indah.

Benar adanya, kesederhanaan bisa begitu memikat…

Karena semuanya adalah milik-Mu.

Semuanya juga kami persembahkan hanya kepada-Mu.

Terima kasih, Tuhan.

Amin.

(-fon-)/Fonny Jodikin

 

Tuhanlah Allah, Dia menerangi  kita.

--- Mazmur 118:27a

 

 

 

 

 

 

Sunday, April 20, 2025

Weekly Thoughts ke-17 20 April 2025 Selamat Paskah!

Weekly Thoughts ke-17

20 April 2025

 

Selamat Paskah!

 

Paskah yang berbeda karena keputusan untuk pulang ke Palembang untuk menjenguk Mama.

Hati bersuka ketika jumpa mama, setelah kunjungan terakhir di Bulan Desember 2024.

Misa Jumat Agung di Gereja Hati Kudus Palembang bersama mama, menjadi satu momen yang istimewa.

 

Siang ini, aku baru sampai Singapura lagi.
Perjalanan panjang karena harus via Batam dan pesawat yang ‘delay’ di pagi hari karena cuaca yang berada di bawah persyaratan minimum untuk ‘take off’.

Akhirnya pesawat berangkat juga, setelah tertunda 40 menit lamanya.

Perjalanan ferry juga cukup lancar.

Akhirnya, sampai di Singapura hampir jam 12 siang.

Puji Tuhan untuk perjalanan yang lancar dan tiba dengan selamat.

 

Untuk Misa Minggu Paskah, aku ikut yang paling malam di paroki St. Mary of the Angels, Bukit Batok.

Misa jam 7 malam dipimpin oleh Pastor Friar Julian Mariaratnam, OFM.

Misa berlangsung lancar dan tertib.

Gereja ramai, tetapi tidak sampai penuh.

Cuaca membaik, setelah sebelumnya hujan deras mengguyur Singapura.

 

Bacaan Injil hari ini:

Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena  ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi  Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.  "Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.  Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.  Ia menjenguk ke dalam, dan melihat  kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.  Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,  sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala  Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu  dan ia melihatnya dan percaya.  Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci  yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit  dari antara orang mati.

--- Yohane 20:1-9

 

Mari merayakan kebangkitan-Nya!

Saat maut tak mampu berkuasa atas Yesus Kristus, Tuhan kita.

Mari menjadi seperti murid yang melihat dan percaya kepada-Nya.

Dan semoga dengan kebangkitan-Nya, kita pun mengalami iman yang semakin diperkuat.

Selamat Paskah!

(-fon-)/Fonny Jodikin

 

 

 

 

 

 


Sunday, April 13, 2025

Weekly Thoughts ke-16 13 April 2025 Meneguhkan Hati Seperti Keteguhan Gunung Batu

 

Weekly Thoughts ke-16

13 April 2025

 

Meneguhkan Hati Seperti Keteguhan Gunung Batu

 

Minggu yang sibuk.

Pekerjaan yang cukup lumayan sibuknya dan ada beberapa kegiatan kerohanian.

Puji Tuhan, ada kesempatan untuk melakukan Sakramen Rekonsiliasi di Blessed Sacrament Church, seusai Misa pagi di hari Senin tanggal 7 April yang lalu.

Kemudian ada kesempatan bersama komunitas Katolik Indonesia di Singapura untuk melakukan jalan salib di hari Rabu, ziarah tahun Yubelium di Cathedral of the Good Shepherd plus Misa di Church of Saints Peter and Paul di tanggal 9 April.

Hari ini Minggu Palma, aku kembali ke parokiku di St. Mary of The Angels, di Kawasan Barat Singapura.

Mempersiapkan hatiku menjelang Paskah.

 

Bacaan pertama hari ini sebagai berikut:

Tetapi Tuhan ALLAH  menolong  aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.

--- Yesaya 50:7

 

Keteguhan seperti gunung batu.

Hanya dapat kudapati karena Tuhan menolong aku.

Hanya Tuhan penolong sejati dalam hidupku.

Tuhan, berikanlah kami iman yang kuat dan hati yang taat.

Semoga kami tetap teguh di dalam-Mu.

Dalam setiap keadaan, hanya Engkau andalan kami.

Ketenangan hidup akan kami dapati hanya dari-Mu saja, Tuhan.

Di antara bisingnya dunia, di dalam-Mu ada rasa tenang dan sukacita.

 

Rangkaian peristiwa dan kejadian sepanjang minggu ini kupersembahkan hanya kepada-Mu, Tuhan.

Bila masih Kauberikan kesempatan untuk menghirup nafas kehidupan, aku sungguh bersyukur dan berterima kasih.

Jadilah perisai dan perlindunganku…

Perisai dan perlindungan kami….

Sekarang dan selama-lamanya.

Amin.

(-fon-)/Fonny Jodikin

 

 

 

 

 

 

Sunday, April 6, 2025

Weekly Thoughts ke-15 6 April 2025 Tuhan Itu Dekat

 

Weekly Thoughts ke-15

6 April 2025

 

Tuhan Itu Dekat

 

Sepanjang hari Jumat (4 April lalu), jadwalku penuh.

Mulai dari kerja di pagi hari, bertemu teman dari Jakarta di siang hari, lanjut kerja lagi di sore hari.

Sempat terpikir mau Misa di malam hari.
Terpikir untuk ke St. Joseph Bukit Timah yang dekat dengan rumah.

Tetapi, hari itu kaki melangkah ke gereja yang baru pertama kali aku kunjungi.

Church of the Risen Christ, lokasinya di Toa Payoh.

Hari itu, Jumat pertama.

Ada Misa Bahasa Indonesia pada jam 8.

 

Mazmur tanggapan di hari itu adalah sebagai berikut:

TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

--- Mazmur 34:19

 

Tuhan itu dekat….

Kepada orang-orang yang patah hati.

Tuhan itu menyelamatkan….

Orang-orang yang remuk jiwanya….

 

Pada saat Sakramen Mahakudus hadir menjelang akhir Misa….

Hati penuh sukacita.

Kelelahan sepanjang hari, berganti dengan bahagia.

Memang aku hadir di sana, bukan suatu kebetulan.

Memang Tuhan punya rencana untuk aku hadir dan merasakan kembali hadirat-Nya.

 

Terima kasih, Tuhan untuk kedekatan yang kurasakan kembali.

Betapa saat aku merasa sendirian, Engkau hadir dan menemani.

Saat aku merasakan kesulitan dalam hidup yang seolah tiada jalan keluar.

Tuhan buka jalan dan menjadi penyelamatku.

Terima kasih, Tuhan.

Syukur kupanjatkan bagi-Mu.

Di sepanjang hidupku.

Amin.

(-fon-)/Fonny Jodikin

 

 

 

 

 

 

Sunday, March 30, 2025

Weekly Thoughts ke-14 30 Maret 2025 Dengarkan Aku

 

Weekly Thoughts ke-14

30 Maret 2025

 

Dengarkan Aku

 

Jumat lalu, saya kembali ke St. Joseph Church Bukit Timah untuk Misa harian jam 8 malam.

Bagi saya, Jumat lalu merupakan hari dengan jadwal yang padat.

Dari pagi saya sudah bekerja, sore juga.

Total 12 jam berada di luar rumah.

Namun hati masih ingin pergi Misa.

Jadi, saya tetap mengusahakan pergi di malam itu.

 

Pada Mazmur tanggapan, ada ayat ini:

Dengarlah hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, jika engkau mau mendengarkan Aku!

--- Mazmur 81:9

 

Dan sampai hari ini, memang kita banyak mendengar banyak kabar di dunia.

Ada gempa di Myanmar dan Thailand yang cukup dahsyat.

Sempat ada letusan Gunung Lewotobi di Flores, NTT.

Dan ada bencana alam lainnya.

Apakah ini semua peringatan Tuhan?

Adakah kita mau mendengarkan DIA?

 

Mungkin banyak hal yang melintas di pikiran.
Tetapi, satu hal yang pasti….

Jangan kita sia-siakan setiap waktu yang berharga.

Tetap waspada.
Terus berdoa.

Semoga kita tidak ‘cuek’ dengan peringatan-Nya.
Tetapi juga tidak terlalu ketakutan, sehingga diliputi kekhawatiran yang berlebihan.

Selagi ada waktu, mari bertobat dan kembali kepada-Nya.

 

“Dengarkan Aku.”

Ya, Tuhan, semoga kami senantiasa mendekat kepada-Mu dan mau mendengarkan Engkau.

Amin.

(-fon-)/Fonny Jodikin

 

 

 

 

 

 

Sunday, March 23, 2025

Weekly Thoughts ke-13 23 Maret 2025 Tuhan Pengasih dan Penyayang

 

Weekly Thoughts ke-13

23 Maret 2025

 

Tuhan Pengasih dan Penyayang

 

Sebab TUHAN pengasih dan penyayang, Ia panjang sabar dan kasih-Nya berlimpah.

--- Mazmur 103:8(BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)

 

Di Misa hari ini, ayat ini menjadi Mazmur Tanggapan.

Berada di St. Mary of The Angel hari ini, saya merasakan kasih dan penyelenggaraan Tuhan sekali lagi dalam hidup ini.

Tahun ini terasa berlalu cukup cepat.

Hari berganti hari, sudah memasuki bulan Maret saja.

Dan sebentar lagi, akan berganti April.

 

Tuhan tetap Maha Pengasih….

Tak dibiarkannya umat-Nya jatuh sampai tergeletak.

Pertolongan akan tersedia, bagi setiap hati yang sungguh berpegang kepada-Nya.

Kesulitan mungkin terjadi.

Bencan alam pun terkadang tak bisa dihindari.

Namun, mari tetap mendekat kepada Allah.
Dalam segala keadaan, carilah DIA!

Dan DIA akan Kautemui di sepanjang perjalanan hidup ini.


Tuhan tidak jauh, DIA senantiasa mau mendekat kepada kita.

Maukah kita membuka pintu hati kita?

Mari berbalik dari jalan yang keliru.

Mendekat kepada Allah yang sejati.

Dan memperbaiki relasi kita dengan DIA, terutama di masa Prapaskah ini.

 

Tuhan Pengasih dan Penyayang…

Bimbinglah kami untuk selalu berjalan di jalan-Mu.
Sekarang dan selama-lamanya.

Amin!

(-fon-)/Fonny Jodikin

 

 

Weekly Thoughts ke-12 16 Maret 2025 Seteru Salib Kristus

 Weekly Thoughts ke-12

16 Maret 2025


Seteru Salib Kristus


Di minggu ini, saya berkesempatan Misa di St. Joseph Church Bukit Timah sebanyak dua kali, yaitu di hari Jumat malam dan Sabtu sore.

Karena Hari Minggu ini saya ada urusan lain, semua sudah selesaikan terlebih dahulu.


Pada bacaan kedua kemarin, ayatnya adalah sebagai berikut:

3:17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu. 3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus. 3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

--- Filipi 3:17-19


Kata seteru dalam Kbbi berarti:

musuh perseorangan (orang dengan seorang); musuh pribadi.

Cukup menyedihkan ketika banyak orang hidup sebagai seteru Kristus.

Adakah hidup kita malah memusuhi-Nya?


Atau adakah kita menjadikan perut kita sebagai Tuhan?

Dan menjadikan aib kita sebagai kemuliaan kita?

Selama kita hidup di dunia, adakah kita selalu menjadikan perkara duniawi ini sebagai satu-satunya pusat perhatian kita?


Di Masa Prapaskah ini, mari merenungkan kembali semuanya ini.

Mari membenahi diri, serta memperbaiki relasi kita dengan Tuhan dan juga sesama.

Selagi masih ada waktu dan masih diberi kesempatan oleh-Nya, janganlah kita menjadi seteru bagi-Nya.


Masih panjang jalan dan proses untuk menjadi lebih baik di dalam Tuhan.

Tetapi, jangan sia-siakan setiap detik yang berharga.

Hargai semuanya selagi Tuhan masih memberikan waktu bagi kita.


Semoga ini menjadi bahan refleksi kita bersama.

Amin.

(-fon-)/Fonny Jodikin