TODAY, 17 September 2020:
TERSERAH TUAN (BACA: TUHAN)
Tidakkah
aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah
engkau, karena aku murah hati?
----
Matius 20:15
Membaca
perikop ini, dari Matius 20:1-16.
Bersama
Kelompok Sel Ladies Prayer di Singapura sore ini.
Saya
mendapati ketertarikan pada ayat ke-15.
Terutama
pada bagian: iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Seringnya
kita menuntut keadilan Tuhan.
Jika
Anda tidak, anggaplah diri saya yang pernah berlaku demikian.
Saya
mempertanyakan dulu:
Jika
Tuhan sungguh adil, mengapa begini, mengapa begitu?
Mengapa
orang baik tertimpa masalah berat?
Sementara yang menjahatinya hidup makmur dan bahagia?
Setidaknya
pada saat titik di mana saya memperhatikan kasus tersebut.
Banyak
pertanyaan yang pernah masuk ke pikiran.
Juga
ada di hati….
Namun
pada akhirnya, saya diberi pengertian saat kursus Alkitab di Jakarta.
Bahwa
Tuhan memberikan sinar matahari kepada setiap insan.
Juga
memberikan udara segar yang DIA sediakan bagi semua orang.
Tuhan
Mahaadil.
Lalu….
Baik
versus buruk itu menurut siapa?
Menurut
saya dia jahat, tapi bisa jadi dia baik di mata orang lain.
Begitupun
saat saya pikir saya baik, tapi ternyata ada orang yang menganggap saya tidak sebaik
yang saya pikir.
Ketika
kita sudah diberi bagian.
Sang
Tuan pada perikop ini TIDAK berlaku
tidak adil.
Sedinar
sehari tetap dia berikan.
Tetapi,
saat dia memberikan orang yang terakhir yang datang sama dengan kita yang sudah
bekerja keras.
Mungkin kita tidak suka.
Lalu
menganggap Tuan tersebut tidak adil.
Keadilan
Tuan dalam perikop ini (baca: Tuhan) selalu berlandaskan kemurah-hatian.
Juga
belas kasih.
Dan
belas kasih-Nya bisa menembusi hati setiap orang yang membutuhkan.
Kita
yang tidak mengerti gambaran lengkap yang dilihat-Nya….
Mampukah
kita berkata?
“Terserah
Tuan (baca: Tuhan) karena DIA yang paling tahu apa yang dibutuhkan oleh setiap
umat-Nya.”
DIALAH Tuhan dan bukan kita.
Semoga kita ingat akan hal ini dan menjadi perenungan kita
bersama.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Tetapi
tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil
terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? 20:14 Ambillah bagianmu
dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama
seperti kepadamu.
---
Matius 20:13-14