TODAY, 26 November 2019:
Rumah Duka dan Rumah Pesta
Hidup dan kehidupan harus terhenti pada satu saat.
Titik di mana Tuhan berucap, "Cukup sudah..."
Dan DIA memanggil manusia pulang ke rumah-Nya...
Waktu kecil, saya cukup ngeri membayangkan hal ini...
Tetapi seiring berjalannya waktu, saya menyadari...
Ketakutan itu datang dari ketidaktahuan...
Membayangkan harus pergi dari dunia, tentunya bukan hal yang mudah...
Bahkan bagi beberapa orang adalah pantang besar bagi mereka...
Namun, makin hari kita pun bertambah usia...
Kita pun melihat bahwa memang hidup tak seindah bayangan pada saat semula...
Tetapi kematian pun tidaklah semengerikan yang dikira...
Memang semasa hidup, kita belum pernah punya pengalaman ini...
Kematian adalah persatuan yang manis dalam kekekalan bersama Kristus...
Di Rumah Pesta...
Ada bahagia dan aura ceria di mana-mana...
Denting piano mengalun merdu...
Suara penyanyi yang memukau dan memenuhi seluruh ruang pesta...
Makanan lezat, minuman nikmat....
Yang ada hanya derai tawa bahagia...
Namun kita sadari...
Tiada pesta yang tak pernah usai...
Satu saat ini semua harus berakhir juga...
Bagaimana kita menyikapi pesta yang harus selesai?
Itu yang membedakan kita dengan orang lainnya...
Di Rumah Duka...
Tentunya tidak mudah dihadapi...
Saat kesedihan memenuhi setiap sudutnya...
Ah, tak pernah mudah memang mengucap selamat tinggal...
Pada yang terkasih, yang dekat di hati...
Tetapi pengalaman ini akan mendewasakan kita...
Kembali mempercayakan semuanya kepada Yang Ilahi...
Sang Pencipta yang memberi semuanya...
Tak ada kesombongan, yang ada hanya kesadaran...
Tanpa Tuhan, manusia itu bukanlah siapa-siapa...
Hendaklah orang yang hidup memperhatikannya.
Demikian pesan yang kuat di Pengkhotbah 7:2 malam ini.
Bukan untuk menakut-nakuti...
Bukan untuk membuat khawatir...
Melainkan, mari kita waspada dan perhatikan tingkah laku kita...
Semasa kita masih diberi kepercayaan Tuhan untuk hidup di dunia ini.
Semoga.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.
--- Pengkhotbah 7:2
No comments:
Post a Comment