TODAY, 9 Juni:
Bertolong-tolongan
Sering kita membaca komentar-komentar pedas yang sangat tidak elok di media sosial.
Juga, kita sering mengomentari secara kurang simpatik, jika ada orang yang kemalangan.
Apalagi itu bukan orang yang dekat dengan kita atau orang yang pernah berbuat salah kepada kita.
Kemarin saya mendapati bahwa sangat tidak sensitif orang-orang yang menyebarkan berita duka tentang perampokan dan mengakibatkan seorang pria berusia 31 tahun itu meninggal dunia.
Kalau berita saja, rasanya masih tidak apa-apa, mungkin saya kira untuk meningkatkan kewaspadaan kita bersama.
Tetapi ketika foto beliau dengan keluarga: anak dan istrinya tersebar.
KTP-nya, juga ketika kejadian beliau terluka dan meninggal dunia...
Saya rasa, itu sangat tidak layak.
Sosial media berulang kali sangat tidak sensitif karena para penggunanya tidak berpikir panjang ketika memencet icon forward.
Forward atau copy paste itu mudah, tetapi ketika kita pikir lebih panjang: bagaimana perasaan keluarga beliau yang masih shock akibat kehilangan? Lalu kemudian harus juga menjadi 'korban' share informasi yang berlebihan???
Ketika kita sendiri tengah ditimpa kemalangan, keadaan yang tidak enak, apakah kita masih bisa menerima perlakuan seperti itu?
Alkitab mengingatkan: jangan melakukan sesuatu yang tidak ingin Anda terima sebagai perlakuan dari orang lain kepada Anda.
Dan juga: bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu!
Bertolong-tolongan menjadi kata kunci, jangan sampai kita berbahagia atau heboh sendiri di atas penderitaan orang lain.
Semoga kita semakin bijak dalam hidup ini, juga dalam menggunakan media sosial.
Semoga almarhum diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
--- Galatia 6:2
No comments:
Post a Comment