Tangan Mungil yang Berdoa
Sungguh menyukakan hati dan sungguh diri saya diliputi keharuan yang mendalam, saat pergi ke Gereja di hari Minggu kemarin.
Di kiri-kanan saya, pada saat Misa pagi, ada tangan-tangan mungil yang berdoa dalam posisi berlutut sama seperti yang saya lakukan. Tangan anak-anak kami, anugerah Yang Kuasa.
Mereka dengan khusyuk memejamkan mata, walaupun sesekali membukanya, dan memanjatkan doa ke hadirat-Nya.
Saya berusaha menjalankan kewajiban sebagai orangtua Katolik, dengan membawa anak-anak kami ke Gereja dan ikut Misa. Juga kegiatan katekismus ataupun liturgi khusus anak-anak. Sedapat mungkin, membekali mereka dengan pengenalan akan Kristus dan iman kepada-Nya. Itulah yang saya kira merupakan harta yang tak ternilai sebagai kekuatan untuk menjalani hidup di zaman mereka tumbuh dewasa nanti.
Hanya bersama Kristus, saya yakini mereka akan tumbuh dengan baik.
Mampu menghadapi berbagai persoalan hidup yang mungkin begitu pelik, bersama tuntunan-Nya.
Berbekal kasih-Nya untuk mengasihi sesama, juga menjadi bintang-bintang kehidupan di dalam Dia.
Ada tangan-tangan mungil yang berdoa di sisi kiri dan kananku...
Ada keharuan dan sukacita menembusi relung-relung hatiku...
Ada iman dan peneguhan baru...
Ada harapan di dalam-Mu.
Terima kasih dan syukur hanya kepada-Mu.
(-fon-)
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. 10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah
--- Markus 10:13-14
No comments:
Post a Comment