TODAY, 31 Juli 2019:
Siapa Yang Dapat Menggagalkannya?
Manusia bisa mempunyai banyak rencana...
Namun tak jarang, rencana itu berujung kegagalan...
Apa yang sudah dirancang rapi, tak jarang harus bubar berantakan...
Begitulah yang terkadang terjadi di dalam hidup manusia...
Tetapi:
Jika Tuhan semesta alam telah merancang, siapakah yang dapat menggagalkannya?
Tangan-Nya telah teracung, siapakah yang dapat membuatnya ditarik kembali?
Jika itu rancangan Allah...
Tiada seorang pun yang bisa menggagalkannya.
Mari kembali percaya kepada Allah...
Juga menyerahkan segala sesuatunya kepada DIA...
Sang Maha...
Menyerahkan rencana kita hanya kepada-Nya...
Kita hanya bisa melihat sebatas kemampuan kita...
Tetapi tidak demikian dengan Tuhan...
DIA mampu melihat segala-galanya...
Mari tetap mengandalkan DIA!
Dan tidak putus asa...
Kegagalan hari ini, mungkin adalah baik di mata-Nya...
Karena DIA punya rancangan yang terbaik bagi kita semua!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
TUHAN semesta alam telah merancang, siapakah yang dapat menggagalkannya? Tangan-Nya telah teracung, siapakah yang dapat membuatnya ditarik kembali?
--- Yesaya 14:27
Wednesday, July 31, 2019
Monday, July 29, 2019
TODAY, 30 Juli 2019: Seperti Anak-Anak...
TODAY, 30 Juli 2019:
Seperti Anak-Anak...
Pagi ini saya terpikir bahwa, sebagai Ibu, sebagai orangtua...
Tidak selalu saya yang mengari anak-anak saya...
Mungkin sampai waktu tertentu-iya.
Mungkin untuk hal-hal tertentu - bisa jadi.
Tetapi banyak kali juga, anak-anak kami mengajari banyak hal tentang kehidupan.
Bagaimana tetap ceria, sukacita dalam menghadapi kehidupan yang terkadang tidak bisa ditebak ini...
Bagaimana berdamai setelah selisih paham saat bermain.
Dan memaafkan dengan cepat dan tidak menyimpan dendam.
Ah, banyak hal yang bisa kita pelajari dari mereka sebetulnya.
Jika saja kita mau membuka mata dan hati kita...
Seperti anak-anak yang mengandalkan kekuatan orangtua mereka...
Mungkin seperti itulah yang diinginkan Tuhan dari kita...
Mengandalkan DIA.
Tidak merasa paling hebat sendiri, meskipun dikaruniai banyak kemudahan dan kemampuan atau talenta di dalam hidup...
Justru tetap mencari wajah-Nya...
Seperti anak kecil yang merindukan kasih orangtua mereka...
Mungkin begitulah seharusnya.
Itulah yang selayaknya kita lakukan.
Seperti anak-anak...
Ya, semoga kita mau membuka hati kita untuk mengandalkan Tuhan.
Sekali lagi.
Mulai detik ini.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Maka datanglah orang-orang membawa anak-anaknya yang kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka. Melihat itu murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. 18:16 Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: "Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
--- Lukas 18:15-16
Seperti Anak-Anak...
Pagi ini saya terpikir bahwa, sebagai Ibu, sebagai orangtua...
Tidak selalu saya yang mengari anak-anak saya...
Mungkin sampai waktu tertentu-iya.
Mungkin untuk hal-hal tertentu - bisa jadi.
Tetapi banyak kali juga, anak-anak kami mengajari banyak hal tentang kehidupan.
Bagaimana tetap ceria, sukacita dalam menghadapi kehidupan yang terkadang tidak bisa ditebak ini...
Bagaimana berdamai setelah selisih paham saat bermain.
Dan memaafkan dengan cepat dan tidak menyimpan dendam.
Ah, banyak hal yang bisa kita pelajari dari mereka sebetulnya.
Jika saja kita mau membuka mata dan hati kita...
Seperti anak-anak yang mengandalkan kekuatan orangtua mereka...
Mungkin seperti itulah yang diinginkan Tuhan dari kita...
Mengandalkan DIA.
Tidak merasa paling hebat sendiri, meskipun dikaruniai banyak kemudahan dan kemampuan atau talenta di dalam hidup...
Justru tetap mencari wajah-Nya...
Seperti anak kecil yang merindukan kasih orangtua mereka...
Mungkin begitulah seharusnya.
Itulah yang selayaknya kita lakukan.
Seperti anak-anak...
Ya, semoga kita mau membuka hati kita untuk mengandalkan Tuhan.
Sekali lagi.
Mulai detik ini.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Maka datanglah orang-orang membawa anak-anaknya yang kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka. Melihat itu murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. 18:16 Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: "Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
--- Lukas 18:15-16
TODAY, 29 Juli 2019: Mengindahkan Didikan
TODAY, 29 Juli 2019:
Mengindahkan Didikan
Tidak banyak orang yang menerima ketika mendapat 'didikan'.
Terkadang didikan itu keras...
Menyakitkan.
Tetapi, itu menuju jalan kehidupan.
Manusia sering kali terlena dan maunya yang cepat.
Maunya yang singkat.
Maunya yang mudah.
Manusia lupa...
Bahwa untuk menjadi baik, butuh proses...
Untuk menghasilkan sesuatu yang 'solid' butuh waktu yang lama untuk membentuknya...
Tidak enak memang ketika kena teguran...
Kena tindakan disiplin...
Sementara kita maunya enak-enak...
Santai-santai...
Sebuah catatan agar kita tidak mengabaikan teguran...
Dan berusaha selalu mengindahkan didikan.
Mengingat kembali pentingnya segala sesuatu...
Sekecil apa pun pasti bermakna...
Karena langkah-langkah kecil ini...
Akan membawa kita ke jalan-Nya.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.
--- Amsal 10:17
Mengindahkan Didikan
Tidak banyak orang yang menerima ketika mendapat 'didikan'.
Terkadang didikan itu keras...
Menyakitkan.
Tetapi, itu menuju jalan kehidupan.
Manusia sering kali terlena dan maunya yang cepat.
Maunya yang singkat.
Maunya yang mudah.
Manusia lupa...
Bahwa untuk menjadi baik, butuh proses...
Untuk menghasilkan sesuatu yang 'solid' butuh waktu yang lama untuk membentuknya...
Tidak enak memang ketika kena teguran...
Kena tindakan disiplin...
Sementara kita maunya enak-enak...
Santai-santai...
Sebuah catatan agar kita tidak mengabaikan teguran...
Dan berusaha selalu mengindahkan didikan.
Mengingat kembali pentingnya segala sesuatu...
Sekecil apa pun pasti bermakna...
Karena langkah-langkah kecil ini...
Akan membawa kita ke jalan-Nya.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.
--- Amsal 10:17
Saturday, July 27, 2019
TODAY, 28 Juli 2019: Berlagak Tahu (Padahal Tidak Tahu Apa-Apa)
TODAY, 28 Juli 2019:
Berlagak Tahu (Padahal Tidak Tahu Apa-Apa)
Ketika membaca ayat ini, teringat istilah 'sotoy' alias sok tahu...
Ada orang-orang yang kita jumpai seolah benar tahu...
Padahal pengetahuan mereka mengenai sesuatu hal sebetulnya dangkal...
Cuma mungkin karena gaya yang meyakinkan, kelihatannya tahu betul.
Padahal hanya berlagak tahu, padahal tidak tahu apa-apa...
Tidak mudah memang untuk menjadi pribadi yang rendah hati...
Masih banyak di diri kita yang mungkin harus dibenahi...
Bagi orang-orang macam ini, juga mungkin sifat ini jika ada dalam diri kita...
Tidak selalu kita sadari...
Maka dari itu, mari memohon kerendahan hati kepada Tuhan...
Banyak introspeksi diri...
Agar kita tidak menjadi pribadi yang berlagak tahu, padahal tidak tahu apa-apa...
Jangan pula menyebarkan dengki, fitnah, dan curiga...
Semoga hal-hal itu dijauhkan dari hidup kita...
Dan kita tetap berpegang dan mengandalkan Tuhan kita, Kristus...
Jangan sampai kita menjadi orang yang 'sotoy'...
Sok tahu, berlagak tahu...
Takkan membawa kita terlalu jauh...
Tuhan, tolong kami...
Jauhkan dari sikap-sikap keliru dalam hidup ini.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat --yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus--dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, 6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, 6:5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.
--- 1 Timotius 6:3-5
Berlagak Tahu (Padahal Tidak Tahu Apa-Apa)
Ketika membaca ayat ini, teringat istilah 'sotoy' alias sok tahu...
Ada orang-orang yang kita jumpai seolah benar tahu...
Padahal pengetahuan mereka mengenai sesuatu hal sebetulnya dangkal...
Cuma mungkin karena gaya yang meyakinkan, kelihatannya tahu betul.
Padahal hanya berlagak tahu, padahal tidak tahu apa-apa...
Tidak mudah memang untuk menjadi pribadi yang rendah hati...
Masih banyak di diri kita yang mungkin harus dibenahi...
Bagi orang-orang macam ini, juga mungkin sifat ini jika ada dalam diri kita...
Tidak selalu kita sadari...
Maka dari itu, mari memohon kerendahan hati kepada Tuhan...
Banyak introspeksi diri...
Agar kita tidak menjadi pribadi yang berlagak tahu, padahal tidak tahu apa-apa...
Jangan pula menyebarkan dengki, fitnah, dan curiga...
Semoga hal-hal itu dijauhkan dari hidup kita...
Dan kita tetap berpegang dan mengandalkan Tuhan kita, Kristus...
Jangan sampai kita menjadi orang yang 'sotoy'...
Sok tahu, berlagak tahu...
Takkan membawa kita terlalu jauh...
Tuhan, tolong kami...
Jauhkan dari sikap-sikap keliru dalam hidup ini.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat --yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus--dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, 6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, 6:5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.
--- 1 Timotius 6:3-5
TODAY, 27 Juli 2019: Ajarilah Kami Untuk Mengerti Keadilan-Mu
TODAY, 27 Juli 2019:
Ajarilah Kami Untuk Mengerti Keadilan-Mu
Saya tengah mengikuti kursus Alkitab kelas James (Kitab Yakobus) di Paroki.
Dan pada satu diskusi, ada seorang Ibu yang mengemukakan bahwa terkadang beliau bingung dengan keadilan Tuhan.
Mengapa seolah mereka yang seolah begitu menyebalkan dalam keseharian, jelas-jelas sering merugikan orang lain, malahan punya hidup yang nyaman dan baik?
Dan ada tanggapan juga bahwa mereka yang kita anggap baik, malahan menderita, ataupun harus berpulang di usia yang cukup awal...
Jadi, di mana keadilan Tuhan?
Dari diskusi ini, akhirnya ada kesimpulan yang ditarik...
Bahwa memang setiap tindakan kita harus kita pertanggungjawabkan nantinya...
Ada neraca untuk menimbang kebaikan dan dosa semasa hidup...
Dan nanti itulah yang akan menentukan...
Orang yang menyembah Tuhan dengan sungguh, percaya bahwa keadilan Tuhan tidak berhenti di dunia ini.
Boleh jadi memang dia orang yang licik, tetapi seolah diberkati dan diberi banyak kemudahan dalam hidup...
Tetapi, penghakiman Tuhan tidak berhenti pada saat ini...
Dan dalam agama Budha, kita pun pernah mendengar istilah 'karma'.
Pada umat Kristiani, kita tahu adanya hukum tabur-tuai...
Ada yang langsung terjadi, ada yang memang bukan sekarang...
Tetap:
Dialah Tuhan!
Tidak ada yang bisa mengubah hal itu!
Keadilan-Nya- meskipun tidak kita mengerti pada saat ini....
Kita percaya saja bahwa DIA punya cara-Nya sendiri...
DIA tahu segala-galanya dan tiada yang tersembunyi di hadapan-Nya.
Bagian kita adalah tidak menjadi durhaka...
Tetapi menyembah-Nya dengan sungguh...
Dan terus memohon:
Ajarilah kami untuk mengerti keadilan-Mu.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Keadilan tidak difahami orang durhaka, tetapi orang yang menyembah TUHAN, sungguh-sungguh memahaminya.
--- Amsal 28:5 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Ajarilah Kami Untuk Mengerti Keadilan-Mu
Saya tengah mengikuti kursus Alkitab kelas James (Kitab Yakobus) di Paroki.
Dan pada satu diskusi, ada seorang Ibu yang mengemukakan bahwa terkadang beliau bingung dengan keadilan Tuhan.
Mengapa seolah mereka yang seolah begitu menyebalkan dalam keseharian, jelas-jelas sering merugikan orang lain, malahan punya hidup yang nyaman dan baik?
Dan ada tanggapan juga bahwa mereka yang kita anggap baik, malahan menderita, ataupun harus berpulang di usia yang cukup awal...
Jadi, di mana keadilan Tuhan?
Dari diskusi ini, akhirnya ada kesimpulan yang ditarik...
Bahwa memang setiap tindakan kita harus kita pertanggungjawabkan nantinya...
Ada neraca untuk menimbang kebaikan dan dosa semasa hidup...
Dan nanti itulah yang akan menentukan...
Orang yang menyembah Tuhan dengan sungguh, percaya bahwa keadilan Tuhan tidak berhenti di dunia ini.
Boleh jadi memang dia orang yang licik, tetapi seolah diberkati dan diberi banyak kemudahan dalam hidup...
Tetapi, penghakiman Tuhan tidak berhenti pada saat ini...
Dan dalam agama Budha, kita pun pernah mendengar istilah 'karma'.
Pada umat Kristiani, kita tahu adanya hukum tabur-tuai...
Ada yang langsung terjadi, ada yang memang bukan sekarang...
Tetap:
Dialah Tuhan!
Tidak ada yang bisa mengubah hal itu!
Keadilan-Nya- meskipun tidak kita mengerti pada saat ini....
Kita percaya saja bahwa DIA punya cara-Nya sendiri...
DIA tahu segala-galanya dan tiada yang tersembunyi di hadapan-Nya.
Bagian kita adalah tidak menjadi durhaka...
Tetapi menyembah-Nya dengan sungguh...
Dan terus memohon:
Ajarilah kami untuk mengerti keadilan-Mu.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Keadilan tidak difahami orang durhaka, tetapi orang yang menyembah TUHAN, sungguh-sungguh memahaminya.
--- Amsal 28:5 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Friday, July 26, 2019
TODAY, 26 Juli 2019 : Egois
TODAY, 26 Juli 2019 :
Egois
Kita cenderung mementingkan diri sendiri.
Cenderung juga memusatkan perhatian selalu pada diri sendiri saja.
Terkadang ini menjadi keterlaluan...
Meskipun perintah Allah juga mengharuskan kita mengasihi diri kita...
Tetapi tentu saja, bukan begitu caranya...
Apalagi sebagai pengikut Kristus...
Hidup yang kita jalani ini bukanlah hidup kita lagi...
Melainkan Kristus yang hidup dalam diri kita...
Hidup yang kita hayati sekarang adalah hidup oleh iman kepada Anak Allah yang mengasihi kita...
Dan bukan itu saja: DIA telah mengorbankan diri-Nya bagi keselamatan umat manusia...
Ah, jika masa lalu kita dipenuhi keegoisan...
Mungkin kita harusnya menggantikannya perlahan-lahan..
Meskipun tidak mudah...
Tetapi semoga setelah mengikut Yesus...
Hendaknya itu semua dikurangi...
DIA harus semakin bertambah...
Keakuan di diri kita semoga semakin berkurang...
Tidak mudah...
Apalagi kita ini bukanlah Santo/Santa...
Bukan pula seperti Bunda Teresa yang ternama dari Kalkuta...
Tetapi, semoga kita tidak menyerah...
Untuk selalu belajar lebih baik lagi dalam mengendalikan egoisme kita...
Tuhan, kasihanilah dan bantulah kami.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sekarang bukan lagi saya yang hidup, tetapi Kristus yang hidup dalam diri saya. Hidup ini yang saya hayati sekarang adalah hidup oleh iman kepada Anak Allah yang mengasihi saya dan yang telah mengurbankan diri-Nya untuk saya.
--- Galatia 2:20 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Egois
Kita cenderung mementingkan diri sendiri.
Cenderung juga memusatkan perhatian selalu pada diri sendiri saja.
Terkadang ini menjadi keterlaluan...
Meskipun perintah Allah juga mengharuskan kita mengasihi diri kita...
Tetapi tentu saja, bukan begitu caranya...
Apalagi sebagai pengikut Kristus...
Hidup yang kita jalani ini bukanlah hidup kita lagi...
Melainkan Kristus yang hidup dalam diri kita...
Hidup yang kita hayati sekarang adalah hidup oleh iman kepada Anak Allah yang mengasihi kita...
Dan bukan itu saja: DIA telah mengorbankan diri-Nya bagi keselamatan umat manusia...
Ah, jika masa lalu kita dipenuhi keegoisan...
Mungkin kita harusnya menggantikannya perlahan-lahan..
Meskipun tidak mudah...
Tetapi semoga setelah mengikut Yesus...
Hendaknya itu semua dikurangi...
DIA harus semakin bertambah...
Keakuan di diri kita semoga semakin berkurang...
Tidak mudah...
Apalagi kita ini bukanlah Santo/Santa...
Bukan pula seperti Bunda Teresa yang ternama dari Kalkuta...
Tetapi, semoga kita tidak menyerah...
Untuk selalu belajar lebih baik lagi dalam mengendalikan egoisme kita...
Tuhan, kasihanilah dan bantulah kami.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sekarang bukan lagi saya yang hidup, tetapi Kristus yang hidup dalam diri saya. Hidup ini yang saya hayati sekarang adalah hidup oleh iman kepada Anak Allah yang mengasihi saya dan yang telah mengurbankan diri-Nya untuk saya.
--- Galatia 2:20 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Thursday, July 25, 2019
TODAY, 25 Juli 2019: Buah Kebenaran
TODAY, 25 Juli 2019:
Buah Kebenaran
Ketika kita melihat orang yang tekun mencari Tuhan...
Sepertinya aktif dalam kegiatan spiritual...
Terkadang kita pun merasa sedikit minder mungkin...
Karena kita belum selevel dengan beliau...
Tetapi...
Sebetulnya pada akhirnya...
Semua aktivitas kerohanian...
Jika tidak ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari...
Hanya sekali lagi berupa teori-teori yang terdengar manis...
Dan juga manis di bibir ketika diucapkan...
Namun pelaksanaannya belum tentu...
Untuk itulah...
Tidak perlu terlalu kuatir ketika orang lain seperti itu...
Namun tak perlu juga menghakimi...
Oh, dia begini...
Oh, dia begitu...
Terlebih penting:
apakah kita meneliti diri kita masing-masing?
Apakah setiap hari kita melangkah dan berusaha tetap setia di dalam jalan kebenaran-Nya?
Sehingga apa yang kita jalani akan berbuah kebenaran...
Dan terlihat melalui keseharian kita...?
Kristus adalah contoh kita...
Untuk memuliakan dan memuji Allah...
Semoga hidup kita terus mengarah kepada-Nya...
Meskipun tidak selalu mudah...
Tetapi semoga setidaknya kita tetap mempertahankan buah kebenaran di dalamnya.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, 1:10 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, 1:11 penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
--- Filipi 1:9-11
Buah Kebenaran
Ketika kita melihat orang yang tekun mencari Tuhan...
Sepertinya aktif dalam kegiatan spiritual...
Terkadang kita pun merasa sedikit minder mungkin...
Karena kita belum selevel dengan beliau...
Tetapi...
Sebetulnya pada akhirnya...
Semua aktivitas kerohanian...
Jika tidak ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari...
Hanya sekali lagi berupa teori-teori yang terdengar manis...
Dan juga manis di bibir ketika diucapkan...
Namun pelaksanaannya belum tentu...
Untuk itulah...
Tidak perlu terlalu kuatir ketika orang lain seperti itu...
Namun tak perlu juga menghakimi...
Oh, dia begini...
Oh, dia begitu...
Terlebih penting:
apakah kita meneliti diri kita masing-masing?
Apakah setiap hari kita melangkah dan berusaha tetap setia di dalam jalan kebenaran-Nya?
Sehingga apa yang kita jalani akan berbuah kebenaran...
Dan terlihat melalui keseharian kita...?
Kristus adalah contoh kita...
Untuk memuliakan dan memuji Allah...
Semoga hidup kita terus mengarah kepada-Nya...
Meskipun tidak selalu mudah...
Tetapi semoga setidaknya kita tetap mempertahankan buah kebenaran di dalamnya.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, 1:10 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, 1:11 penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
--- Filipi 1:9-11
Wednesday, July 24, 2019
TODAY, 24 Juli 2019: Kaupenuhi Aku Dengan Sukacita...
TODAY, 24 Juli 2019:
Kaupenuhi Aku Dengan Sukacita...
Ratapanku telah Kauubahkan menjadi tarian gembira...
Kauambil kesedihanku...
Dan juga laraku...
Kau menggantikan itu semua dengan sukacita...
Pada saat-saat berduka...
Mungkin perjalanan hidup terasa sulit untuk dilalui...
Tetapi, ketika Tuhan mengambil alih...
Ketika kita berserah pada penyelenggaraan Ilahi...
Terasa damai, meskipun beban hidup tetaplah berat...
Dan...
Ketika keadaan hidup seolah diubahkan...
Seolah diputar-balikkan menjadi lebih baik...
Setelah semua keadaan sulit itu...
Kita pun dipenuhi sukacita tak terkira...
Terima kasih, Tuhan...
Kaupenuhi aku, Kaupenuhi kami dengan sukacita...
Sudah layak dan sepantasnya kami bersyukur kepada-Mu...
Engkau Maha Tahu...
Sungguh mengerti yang terbaik bagi setiap umat-Mu...
Di ujung hari...
Di sudut hati...
Ada rasa damai dan syukur yang mengaliri.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Ratapanku telah Kauubah menjadi tarian gembira, Kauambil kesedihanku dan Kaupenuhi aku dengan sukacita.
--- Mazmur 30:12 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Kaupenuhi Aku Dengan Sukacita...
Ratapanku telah Kauubahkan menjadi tarian gembira...
Kauambil kesedihanku...
Dan juga laraku...
Kau menggantikan itu semua dengan sukacita...
Pada saat-saat berduka...
Mungkin perjalanan hidup terasa sulit untuk dilalui...
Tetapi, ketika Tuhan mengambil alih...
Ketika kita berserah pada penyelenggaraan Ilahi...
Terasa damai, meskipun beban hidup tetaplah berat...
Dan...
Ketika keadaan hidup seolah diubahkan...
Seolah diputar-balikkan menjadi lebih baik...
Setelah semua keadaan sulit itu...
Kita pun dipenuhi sukacita tak terkira...
Terima kasih, Tuhan...
Kaupenuhi aku, Kaupenuhi kami dengan sukacita...
Sudah layak dan sepantasnya kami bersyukur kepada-Mu...
Engkau Maha Tahu...
Sungguh mengerti yang terbaik bagi setiap umat-Mu...
Di ujung hari...
Di sudut hati...
Ada rasa damai dan syukur yang mengaliri.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Ratapanku telah Kauubah menjadi tarian gembira, Kauambil kesedihanku dan Kaupenuhi aku dengan sukacita.
--- Mazmur 30:12 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Tuesday, July 23, 2019
TODAY, 23 Juli 2019: Tiada Hikmat Yang Dapat Menandingi Tuhan
TODAY, 23 Juli 2019:
Tiada Hikmat Yang Dapat Menandingi Tuhan
Tiada hikmat yang dapat menandingi Tuhan...
Justru seluruh hikmat, pengertian, juga pertimbangan yang terbaik...
Tentunya bersumber dari Allah saja...
Karenanya:
janganlah kita merasa paling hebat...
paling bijak...
paling pengertian...
paling segala-galanya...
Pada akhirnya, itu semua hanyalah titipan...
dan harus kita pertanggung-jawabkan kepada-Nya saat kita harus pulang ke rumah-Nya.
Tiada hikmat, pengertian, pertimbangan yang dapat menandingi Tuhan...
Oleh sebab itu janganlah kita berpaling dari-Nya...
Meskipun banyak persoalan mendera...
Sudah seharusnya kita berpegang hanya kepada-Nya.
Mohon hikmat dan pimpinan-Mu, Tuhan untuk mengisi hati dan pikiran kami...
Untuk membimbing hidup kami...
Perjalanan ini akan menjadi lebih bermakna...
Jika dan hanya jika kami mengandalkan hikmat-Mu saja.
Dengarkanlah doa kami ya, Tuhan.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN.
--- Amsal 21:30
Tiada Hikmat Yang Dapat Menandingi Tuhan
Tiada hikmat yang dapat menandingi Tuhan...
Justru seluruh hikmat, pengertian, juga pertimbangan yang terbaik...
Tentunya bersumber dari Allah saja...
Karenanya:
janganlah kita merasa paling hebat...
paling bijak...
paling pengertian...
paling segala-galanya...
Pada akhirnya, itu semua hanyalah titipan...
dan harus kita pertanggung-jawabkan kepada-Nya saat kita harus pulang ke rumah-Nya.
Tiada hikmat, pengertian, pertimbangan yang dapat menandingi Tuhan...
Oleh sebab itu janganlah kita berpaling dari-Nya...
Meskipun banyak persoalan mendera...
Sudah seharusnya kita berpegang hanya kepada-Nya.
Mohon hikmat dan pimpinan-Mu, Tuhan untuk mengisi hati dan pikiran kami...
Untuk membimbing hidup kami...
Perjalanan ini akan menjadi lebih bermakna...
Jika dan hanya jika kami mengandalkan hikmat-Mu saja.
Dengarkanlah doa kami ya, Tuhan.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN.
--- Amsal 21:30
Sunday, July 21, 2019
TODAY, 22 Juli 2019: Bukan Iman Yang Kosong
TODAY, 22 Juli 2019:
Bukan Iman Yang Kosong
Iman atau perbuatan?
Mana yang lebih penting?
Apakah iman saja cukup?
Ataukah butuh sesuatu yang lebih nyata apalagi bagi mereka yang belum percaya?
Mungkin pertanyaan ini sering kita tanyakan dalam hati...
Mungkin juga kita pernah dengar pertanyaan ini dari orang lain...
Ada yang bilang iman saja cukup...
Ada yang bilang, iman tanpa perbuatan adalah sia-sia...
Menurut Yakobus...
Iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong.
Untuk itulah, kita seharusnya menyadari bahwa :
iman akan menjadi sempurna ketika kita menunjukkannya di dalam perilaku keseharian kita.
Jadi, bukanlah sekadar teori-teori yang terdengar manis di telinga...
Namun tak pernah dijalankan.
Hanya manis didengar saja.
Tidak mudah memang untuk membuat dua-duanya berada di rel yang seharusnya.
Terkadang iman kita naik turun.
Terkadang perbuatan kita pun jauh dari kebenaran Allah...
Tetapi, mari kita tidak berputus asa...
Semoga kita berusaha segiat mungkin...
Agar iman kita bukanlah iman yang kosong...
Melainkan iman yang juga ditunjang oleh perbuatan kita yang memuliakan Allah di surga.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
--- Yakobus 2:20
Bukan Iman Yang Kosong
Iman atau perbuatan?
Mana yang lebih penting?
Apakah iman saja cukup?
Ataukah butuh sesuatu yang lebih nyata apalagi bagi mereka yang belum percaya?
Mungkin pertanyaan ini sering kita tanyakan dalam hati...
Mungkin juga kita pernah dengar pertanyaan ini dari orang lain...
Ada yang bilang iman saja cukup...
Ada yang bilang, iman tanpa perbuatan adalah sia-sia...
Menurut Yakobus...
Iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong.
Untuk itulah, kita seharusnya menyadari bahwa :
iman akan menjadi sempurna ketika kita menunjukkannya di dalam perilaku keseharian kita.
Jadi, bukanlah sekadar teori-teori yang terdengar manis di telinga...
Namun tak pernah dijalankan.
Hanya manis didengar saja.
Tidak mudah memang untuk membuat dua-duanya berada di rel yang seharusnya.
Terkadang iman kita naik turun.
Terkadang perbuatan kita pun jauh dari kebenaran Allah...
Tetapi, mari kita tidak berputus asa...
Semoga kita berusaha segiat mungkin...
Agar iman kita bukanlah iman yang kosong...
Melainkan iman yang juga ditunjang oleh perbuatan kita yang memuliakan Allah di surga.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
--- Yakobus 2:20
TODAY, 21 Juli 2019 : Maria dan Marta
TODAY, 21 Juli 2019 :
Maria dan Marta
Bacaan Injil hari ini di Gereja menarik hatiku:
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu : Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
--- Lukas 10: 38-42
Maria atau Marta?
Duduk bersimpuh di kaki Yesus dan mendengarkan perkataan-Nya?
Ataukah sibuk sekali melayani?
Terus kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara?
Ataukah mempercayakan segalanya kepada Yesus, andalan kita?
Banyak pertanyaan reflektif sehubungan dengan bacaan Injil hari ini...
Bagaimana relasi kita dengan Tuhan?
Apakah pelayanan kita kepada-Nya yang seharusnya adalah untuk kemuliaan DIA menjadi batu sandungan karena ternyata kita sibuk-sibuk tanpa betul-betul peduli pada-Nya?
Mungkin hanya sekadar pelarian...
Mungkin hanya untuk terlihat baik atau suci...
Jika demikian, masih ada kesempatan untuk minta ampun kepada-Nya...
Dan membenahi sekali lagi motivasi kita di dalam setiap kegiatan sehubungan dengan kerohanian kita...
Maria atau Marta?
Sesungguhnya pilihan ada di tangan kita...
Pelayanan dengan sungguh tentunya tidak salah...
Malah itu adalah hal yang amat baik...
Namun jangan sampai kita melupakan duduk diam dan mendengarkan DIA...
Di dalam doa, di dalam keheningan...
Jauh dari segala hiruk-pikuk dunia...
Semoga kita memilih dengan bijaksana...
Semoga kita tetap mengarahkan hati dan pandangan kita...
Hanya kepada Allah!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Maria dan Marta
Bacaan Injil hari ini di Gereja menarik hatiku:
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu : Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
--- Lukas 10: 38-42
Maria atau Marta?
Duduk bersimpuh di kaki Yesus dan mendengarkan perkataan-Nya?
Ataukah sibuk sekali melayani?
Terus kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara?
Ataukah mempercayakan segalanya kepada Yesus, andalan kita?
Banyak pertanyaan reflektif sehubungan dengan bacaan Injil hari ini...
Bagaimana relasi kita dengan Tuhan?
Apakah pelayanan kita kepada-Nya yang seharusnya adalah untuk kemuliaan DIA menjadi batu sandungan karena ternyata kita sibuk-sibuk tanpa betul-betul peduli pada-Nya?
Mungkin hanya sekadar pelarian...
Mungkin hanya untuk terlihat baik atau suci...
Jika demikian, masih ada kesempatan untuk minta ampun kepada-Nya...
Dan membenahi sekali lagi motivasi kita di dalam setiap kegiatan sehubungan dengan kerohanian kita...
Maria atau Marta?
Sesungguhnya pilihan ada di tangan kita...
Pelayanan dengan sungguh tentunya tidak salah...
Malah itu adalah hal yang amat baik...
Namun jangan sampai kita melupakan duduk diam dan mendengarkan DIA...
Di dalam doa, di dalam keheningan...
Jauh dari segala hiruk-pikuk dunia...
Semoga kita memilih dengan bijaksana...
Semoga kita tetap mengarahkan hati dan pandangan kita...
Hanya kepada Allah!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Saturday, July 20, 2019
TODAY, 20 Juli 2019: Engkau Menghibur dan Menggembirakanku
TODAY, 20 Juli 2019:
Engkau Menghibur dan Menggembirakanku
Apabila hatiku cemas dan gelisah, Engkau menghibur dan menggembirakan aku.
--- Mazmur 94:19 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Ayat dari Mazmur 94 ini mengingatkanku bila tengah dilanda cemas dan gelisah...
Menurut istilah yang lebih kekinian: galau.
Begitulah kira-kira...
Gimana sih kalau lagi galau, Tuhan bisa menghibur kita?
Koq rasanya agak mustahil gitu, ya...
Tentunya hal ini dimungkinkan apabila kita punya relasi yang baik dengan-Nya...
Namun saya pun menyadari...
Saya pun pernah mengalami...
Bahwa sebagaimana banyak relasi yang telah terjadi....
Banyak kali, relasi itu naik-turun...
Ada kalanya seperti roller coaster...
Ada kalanya seperti fluktuasi harga saham...
Naik-turunnya tidak terlalu bisa diprediksi...
Tetapi, kuyakini...
Ada waktunya juga saat kita baru mengerti...
Bahwa hanya dengan relasi yang baik itulah...
Kita tidak lagi merasa kesepian dalam kesendirian...
Ketika kita membina hubungan pribadi dalam doa dan dalam keakraban yang mendalam dengan Tuhan...
Ya, kita akan meyakini kembali...
Bahwa hanya Tuhanlah satu-satunya sumber gembira kita...
Yang akan menghibur dan menggembirakan kita...
Melalui apa yang bisa DIA jangkau untuk membantu kita...
Percayalah bahwa DIA peduli...
Takkan dibiarkan-Nya kita galau berkepanjangan...
Asalkan diri kita pun mau mengakhiri cemas tiada akhir itu...
Tidak terlalu berlarut-larut karenanya.
Tuhan akan menghibur dan menggembirakan kita.
Selalu dan senantiasa.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
TODAY, 19 Juli 2019: Kasih Setia-Mu Menyokong Aku
TODAY, 19 Juli 2019:
Kasih Setia-Mu Menyokong Aku
Ketika aku berpikir kakiku goyang...
Kasih setia-Mu menyokong aku...
Ketika aku berpikir semangatku patah...
Kasih setia-Mu menyokong aku...
Ketika aku berpikir imanku lemah...
Kasih setia-Mu menyokong aku...
Ketika aku berpikir seolah tak lagi ada harapan...
Kasih setia-Mu ya Tuhan, menyokong aku...
Ketika aku berpikir aku tak bisa melewati hal ini...
Kasih setia-Mu, Tuhan menolong aku...
Ketika aku berpikir mungkin ini adalah kegagalan terburuk di hidupku...
Kasih setia-Mu menyokong aku...
Ketika aku berpikir bahwa aku takkan pernah sanggup melewati badai ini...
Kasih setia-Mu, Tuhan memberikan kekuatan baru...
Kasih setia-Mu senantiasa ada...
Meskipun aku tak selalu menyadarinya...
Ajar aku, Tuhan untuk membuka mata hatiku...
Untuk memiliki kepekaan atas jalan-Mu di hidupku...
Yang pasti, yang selalu akan terus kuusahakan adalah...
Untuk meyakini bahwa kasih setia-Mu menyokong aku...
Sekarang. Sampai selamanya!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Ketika aku berpikir: "Kakiku goyang," maka kasih setia-Mu, ya TUHAN, menyokong aku.
--- Mazmur 94:18
Kasih Setia-Mu Menyokong Aku
Ketika aku berpikir kakiku goyang...
Kasih setia-Mu menyokong aku...
Ketika aku berpikir semangatku patah...
Kasih setia-Mu menyokong aku...
Ketika aku berpikir imanku lemah...
Kasih setia-Mu menyokong aku...
Ketika aku berpikir seolah tak lagi ada harapan...
Kasih setia-Mu ya Tuhan, menyokong aku...
Ketika aku berpikir aku tak bisa melewati hal ini...
Kasih setia-Mu, Tuhan menolong aku...
Ketika aku berpikir mungkin ini adalah kegagalan terburuk di hidupku...
Kasih setia-Mu menyokong aku...
Ketika aku berpikir bahwa aku takkan pernah sanggup melewati badai ini...
Kasih setia-Mu, Tuhan memberikan kekuatan baru...
Kasih setia-Mu senantiasa ada...
Meskipun aku tak selalu menyadarinya...
Ajar aku, Tuhan untuk membuka mata hatiku...
Untuk memiliki kepekaan atas jalan-Mu di hidupku...
Yang pasti, yang selalu akan terus kuusahakan adalah...
Untuk meyakini bahwa kasih setia-Mu menyokong aku...
Sekarang. Sampai selamanya!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Ketika aku berpikir: "Kakiku goyang," maka kasih setia-Mu, ya TUHAN, menyokong aku.
--- Mazmur 94:18
Thursday, July 18, 2019
TODAY, 18 Juli 2019: Membenahi Pikiran Yang Kusut
TODAY, 18 Juli 2019:
Membenahi Pikiran Yang Kusut
Bukan rambut saja yang bisa kusut dan menimbulkan sedikit-banyak masalah...
Tetapi pikiran yang kusut berkepanjangan, bisa juga menjadi problem nantinya.
Gangguan jiwa, tak jarang dimulai dari ketidakmampuan kita mengelola pikiran dengan bijaksana.
Tidak mudah memang untuk mengisi pikiran dengan hal-hal yang baik, yang positif...
Tetapi itulah tantangannya...
Bagaimana kita, di tengah arus informasi negatif yang sering kita terima...
Tetap berdiri tegar dalam kebaikan yang memancar dari Kasih Tuhan...
Tentunya jika jalan sendiri, selalu sulit dan akan berujung kelelahan fisik dan mental...
Namun dengan berpegang dan mengandalkan Tuhan saja...
Kita dimampukan membenahi pikiran yang kusut ini...
Mohon Tuhan mengisi pikiran kita dengan hal-hal bernilai...
Hal-hal yang patut dipuji...
Hal-hal yang benar...
Yang terhormat...
Yang adil...
Yang murni...
Yang manis...
Yang baik...
Semoga itu semua memenuhi pikiran kita...
Dan ketika pikiran negatif atau pikiran yang tidak-tidak datang mengganggu...
Jangan kita menyerah kepadanya dan membiarkan dia mengendalikan kita...
Mari serahkan pikiran kita kepada Tuhan...
Meskipun tidak mudah, tetapi selama kita menimba kekuatan dari-Nya...
Niscaya, pikiran kusut yang membebani...
Akan mampu dikendalikan.
Semoga.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Akhirnya, Saudara-saudara, isilah pikiranmu dengan hal-hal bernilai, yang patut dipuji, yaitu hal-hal yang benar, yang terhormat, yang adil, murni, manis, dan baik.
--- Filipi 4:8 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
--- Filipi 4:8
Tuesday, July 16, 2019
TODAY, 17 Juli 2019: Penghakiman Tanpa Belas Kasih
TODAY, 17 Juli 2019:
Penghakiman Tanpa Belas Kasih
Betapa mudahnya kita menghakimi orang lain atau suatu kejadian.
Dengan bermodalkan mata, logika kita langsung berasumsi.
Kadang benar, tetapi banyak kali: salah.
Dan terkadang penghakiman yang salah itu yang kita bawa terus.
Sampai menyebarkannya ke orang lain.
Dan membuat hidup seseorang atau beberapa orang menderita.
Hanya karena salah penilaian dari pribadi kita.
Alkitab mengingatkan bahwa Allah tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada orang yang tidak mengenal belas kasihan.
Belas kasihan tetap lebih kuat daripada hukuman...
Namun marilah kita ingat...
Jangan sampai penghakiman yang kita jatuhkan kepada orang lain terlalu fatal...
Dan merasa kebenaran mutlak ada di tangan kita...
Hati-hati...
Karena ukuran yang kita pakai, akan diukurkan kepada kita...
Mohon Tuhan memenuhi hati kita dengan belas kasih-Nya...
Sehingga kita tidak sembarang menghakimi tanpa mengetahui duduk permasalahannya.
Semoga.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sebab Allah tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada orang yang tidak mengenal belas kasihan. Tetapi belas kasihan lebih kuat daripada hukuman!
--- Yakobus 2:13 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.
--- Yakobus 2:13
Penghakiman Tanpa Belas Kasih
Betapa mudahnya kita menghakimi orang lain atau suatu kejadian.
Dengan bermodalkan mata, logika kita langsung berasumsi.
Kadang benar, tetapi banyak kali: salah.
Dan terkadang penghakiman yang salah itu yang kita bawa terus.
Sampai menyebarkannya ke orang lain.
Dan membuat hidup seseorang atau beberapa orang menderita.
Hanya karena salah penilaian dari pribadi kita.
Alkitab mengingatkan bahwa Allah tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada orang yang tidak mengenal belas kasihan.
Belas kasihan tetap lebih kuat daripada hukuman...
Namun marilah kita ingat...
Jangan sampai penghakiman yang kita jatuhkan kepada orang lain terlalu fatal...
Dan merasa kebenaran mutlak ada di tangan kita...
Hati-hati...
Karena ukuran yang kita pakai, akan diukurkan kepada kita...
Mohon Tuhan memenuhi hati kita dengan belas kasih-Nya...
Sehingga kita tidak sembarang menghakimi tanpa mengetahui duduk permasalahannya.
Semoga.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sebab Allah tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada orang yang tidak mengenal belas kasihan. Tetapi belas kasihan lebih kuat daripada hukuman!
--- Yakobus 2:13 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.
--- Yakobus 2:13
TODAY, 16 Juli 2019: Terimalah Dengan Rendah Hati
TODAY, 16 Juli 2019:
Terimalah Dengan Rendah Hati
Perkataan yang ditanamkan Allah di dalam hati kita...
Yang merupakan firman-Nya...
Yang merupakan hembusan Roh Kudus-Nya...
Terkadang kita terima dengan tegar tengkuk...
Kita pikir, kita sudah tahu...
Kita mengira diri kita sudah hafal ayat-ayat Alkitab...
Dan tak jarang, kita mempergunakan ayat-ayat itu demi kepentingan pribadi...
Tidak lupa: mengatasnamakan Tuhan...
Tentu bukanlah ini yang diharapkan oleh-Nya...
Bukan mereka yang berseru-seru: " Tuhan, Tuhan..." akan masuk kerajaan surga...
Melainkan mereka yang melakukan kehendak Bapa di Sorga...
Mereka yang mau mendengar firman-Nya...
Dan menerima itu semua dengan lemah lembut...
Karena segenap perkataan itulah yang berkuasa menyelamatkan jiwa kita...
Dan melakukan firman-Nya dalam kehidupan kita...
Mohon Tuhan juga membimbing kita bahwa kita hendaknya tidak selalu merasa benar sendiri...
Biar Tuhan menuntun kita agar kita mawas diri, introspeksi, bertobat, kembali ke jalan-Nya.
Semoga kerendah-hatian kepada-Nya tetap ada di diri kita...
Ampunilah ketika kami sombong dan tidak mengakui kebenaran-Mu, Tuhan.
Ampunilah...
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
--- Yakobus 1:21
Sebab itu, buanglah setiap kebiasaan yang kotor dan jahat. Terimalah dengan rendah hati perkataan yang ditanam oleh Allah di dalam hatimu, sebab perkataan itu mempunyai kekuatan untuk menyelamatkan kalian.
--- Yakobus 1:21 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Terimalah Dengan Rendah Hati
Perkataan yang ditanamkan Allah di dalam hati kita...
Yang merupakan firman-Nya...
Yang merupakan hembusan Roh Kudus-Nya...
Terkadang kita terima dengan tegar tengkuk...
Kita pikir, kita sudah tahu...
Kita mengira diri kita sudah hafal ayat-ayat Alkitab...
Dan tak jarang, kita mempergunakan ayat-ayat itu demi kepentingan pribadi...
Tidak lupa: mengatasnamakan Tuhan...
Tentu bukanlah ini yang diharapkan oleh-Nya...
Bukan mereka yang berseru-seru: " Tuhan, Tuhan..." akan masuk kerajaan surga...
Melainkan mereka yang melakukan kehendak Bapa di Sorga...
Mereka yang mau mendengar firman-Nya...
Dan menerima itu semua dengan lemah lembut...
Karena segenap perkataan itulah yang berkuasa menyelamatkan jiwa kita...
Dan melakukan firman-Nya dalam kehidupan kita...
Mohon Tuhan juga membimbing kita bahwa kita hendaknya tidak selalu merasa benar sendiri...
Biar Tuhan menuntun kita agar kita mawas diri, introspeksi, bertobat, kembali ke jalan-Nya.
Semoga kerendah-hatian kepada-Nya tetap ada di diri kita...
Ampunilah ketika kami sombong dan tidak mengakui kebenaran-Mu, Tuhan.
Ampunilah...
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
--- Yakobus 1:21
Sebab itu, buanglah setiap kebiasaan yang kotor dan jahat. Terimalah dengan rendah hati perkataan yang ditanam oleh Allah di dalam hatimu, sebab perkataan itu mempunyai kekuatan untuk menyelamatkan kalian.
--- Yakobus 1:21 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Monday, July 15, 2019
TODAY, 15 Juli 2019: Mudah-Mudahan Engkau Berkenan
TODAY, 15 Juli 2019:
Mudah-Mudahan Engkau Berkenan
Mudah-mudahan Engkau berkenan...
Akan ucapan mulutku...
Dan renungan hatiku, Tuhan...
Mudah-mudahan pikiran dan perkataanku...
Mencerminkan diriku sebagai hamba-Mu...
Mudah-mudahan Engkau berkenan, ya Allahku...
Mudah-mudahan aku senantiasa setia kepada-Mu...
Sebagaimana Engkau sudah terlebih dahulu setia kepadaku...
Mudah-mudahkan Engkau berkenan kepadaku...
Sebab Engkaulah Gunung Batuku...
Engkaulah Pelindungku...
Engkaulah Penebusku...
Ya, Tuhan...
Semoga di setiap langkahku aku mengingat-Mu...
Mudah-mudahkan Engkau berkenan atas hidupku...
Inilah persembahanku bagimu.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.
--- Mazmur 19:15
Mudah-Mudahan Engkau Berkenan
Mudah-mudahan Engkau berkenan...
Akan ucapan mulutku...
Dan renungan hatiku, Tuhan...
Mudah-mudahan pikiran dan perkataanku...
Mencerminkan diriku sebagai hamba-Mu...
Mudah-mudahan Engkau berkenan, ya Allahku...
Mudah-mudahan aku senantiasa setia kepada-Mu...
Sebagaimana Engkau sudah terlebih dahulu setia kepadaku...
Mudah-mudahkan Engkau berkenan kepadaku...
Sebab Engkaulah Gunung Batuku...
Engkaulah Pelindungku...
Engkaulah Penebusku...
Ya, Tuhan...
Semoga di setiap langkahku aku mengingat-Mu...
Mudah-mudahkan Engkau berkenan atas hidupku...
Inilah persembahanku bagimu.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.
--- Mazmur 19:15
Saturday, July 13, 2019
TODAY, 14 Juli 2019: Dosa Karena Lidah
TODAY, 14 Juli 2019:
Dosa Karena Lidah
Lidah adalah bagian yang kecil dari tubuh manusia...
Tetapi jangan salah...
Punya potensi berbahaya jika tidak dikendalikan dengan baik...
Banyak kali, kata-kata orang yang menyakitkan...
Yang tidak bisa diterima dengan baik...
Menjadi semacam pisau tajam bagi yang mendengarnya...
Tak jarang perkataan yang menyakitkan bisa membuat orang lain sakit hati...
Depresi...
Dendam...
Dan sebagainya...
Sekarang ini, dalam bentuk lain...
Melalui jari-jari yang mengetik...
Semoga ketika berkomentar melalui media sosial...
Kita pun menjadi pribadi yang lebih bijak...
Lebih berhati-hati...
Tuhan kami berdoa atas pengendalian diri kami...
Semoga kata-kata kami tidak mengakibatkan orang sakit hati yang berlebihan...
Ketika kami tidak bisa mengendalikannya...
Mungkin lebih bijak kami diam saja...
Jangan sampai apa 'mulut besar' atau kesombongan akan lidah kami...
Yang membuat kami jatuh ke dalam dosa-dosa karena lidah yang tak terkendali..
Tuhan, tolong kami.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Biarlah TUHAN mengerat segala bibir yang manis dan setiap lidah yang bercakap besar, dari mereka yang berkata: "Dengan lidah kami, kami menang! Bibir kami menyokong kami! Siapakah tuan atas kami?"
--- Mazmur 12:4-5
Hentikanlah kata-kata yang merayu itu, TUHAN, bungkamkan orang-orang bermulut besar, yang berkata, "Kami berkuasa dengan lidah kami! Apa saja dapat kami katakan, dan tak ada yang bisa menghalangi!"
--- Mazmur 12:4-5 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Dosa Karena Lidah
Lidah adalah bagian yang kecil dari tubuh manusia...
Tetapi jangan salah...
Punya potensi berbahaya jika tidak dikendalikan dengan baik...
Banyak kali, kata-kata orang yang menyakitkan...
Yang tidak bisa diterima dengan baik...
Menjadi semacam pisau tajam bagi yang mendengarnya...
Tak jarang perkataan yang menyakitkan bisa membuat orang lain sakit hati...
Depresi...
Dendam...
Dan sebagainya...
Sekarang ini, dalam bentuk lain...
Melalui jari-jari yang mengetik...
Semoga ketika berkomentar melalui media sosial...
Kita pun menjadi pribadi yang lebih bijak...
Lebih berhati-hati...
Tuhan kami berdoa atas pengendalian diri kami...
Semoga kata-kata kami tidak mengakibatkan orang sakit hati yang berlebihan...
Ketika kami tidak bisa mengendalikannya...
Mungkin lebih bijak kami diam saja...
Jangan sampai apa 'mulut besar' atau kesombongan akan lidah kami...
Yang membuat kami jatuh ke dalam dosa-dosa karena lidah yang tak terkendali..
Tuhan, tolong kami.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Biarlah TUHAN mengerat segala bibir yang manis dan setiap lidah yang bercakap besar, dari mereka yang berkata: "Dengan lidah kami, kami menang! Bibir kami menyokong kami! Siapakah tuan atas kami?"
--- Mazmur 12:4-5
Hentikanlah kata-kata yang merayu itu, TUHAN, bungkamkan orang-orang bermulut besar, yang berkata, "Kami berkuasa dengan lidah kami! Apa saja dapat kami katakan, dan tak ada yang bisa menghalangi!"
--- Mazmur 12:4-5 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
TODAY, 13 Juli 2019: Kebaikan dan Kasih-Mu, Ya Tuhan...
TODAY, 13 Juli 2019:
Kebaikan dan Kasih-Mu, Ya Tuhan...
Kebaikan dan kasih-Mu ya Tuhan...
Sudah Kautunjukkan sejak semula...
Kami ingin selalu ingat...
Akan segala rahmat-Mu...
Akan kasih setia-Mu...
Yang tak kunjung habis di hidup kami...
Syukur dan terima kasih kami panjatkan kepada-Mu...
Kami berterima kasih atas penyelenggaraan-Mu di hidup kami...
Banyak kebaikan yang sudah kami terima...
Hendaknya kami pun terus berupaya...
Menunjukkan itu semua...
Sebagai tanda syukur kami...
Dalam hidup ini...
Tuhan Allah kami...
Kebaikan dan kasih-Mu, ya Tuhan...
Akan selalu mengiringi setiap detik kehidupan kami..
Akan selalu ada dalam setiap musim yang kami jalani...
Entah tengah menghadapi badai...
Atau dalam cuaca yang cerah...
Penyertaan-Mu senantiasa mengiringi.
Tuhan, terima kasih.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Ingatlah kebaikan dan kasih-Mu, ya TUHAN, yang Kautunjukkan sejak semula.
--- Mazmur 25:6 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.
--- Mazmur 25:6
Kebaikan dan Kasih-Mu, Ya Tuhan...
Kebaikan dan kasih-Mu ya Tuhan...
Sudah Kautunjukkan sejak semula...
Kami ingin selalu ingat...
Akan segala rahmat-Mu...
Akan kasih setia-Mu...
Yang tak kunjung habis di hidup kami...
Syukur dan terima kasih kami panjatkan kepada-Mu...
Kami berterima kasih atas penyelenggaraan-Mu di hidup kami...
Banyak kebaikan yang sudah kami terima...
Hendaknya kami pun terus berupaya...
Menunjukkan itu semua...
Sebagai tanda syukur kami...
Dalam hidup ini...
Tuhan Allah kami...
Kebaikan dan kasih-Mu, ya Tuhan...
Akan selalu mengiringi setiap detik kehidupan kami..
Akan selalu ada dalam setiap musim yang kami jalani...
Entah tengah menghadapi badai...
Atau dalam cuaca yang cerah...
Penyertaan-Mu senantiasa mengiringi.
Tuhan, terima kasih.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Ingatlah kebaikan dan kasih-Mu, ya TUHAN, yang Kautunjukkan sejak semula.
--- Mazmur 25:6 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.
--- Mazmur 25:6
Friday, July 12, 2019
TODAY, 12 Juli 2019: Hanya Dekat Allah Saja...
TODAY, 12 Juli 2019:
Hanya Dekat Allah Saja...
Hanya dekat Allah saja...
Aku tenang...
Dari pada-Nyalah keselamatanku...
Ya, kutahu...
Perlindungan sejati hanya dari-Mu.
Hanya dekat Allah saja...
Ada kekuatan baru...
Dengan mengandalkan kuat kuasa-Mu...
Aku akan senantiasa memiliki energi baru...
Untuk melangkah di kehidupan yang dianugerahkan-Nya padaku...
Hanya dekat Allah saja...
Ada kasih yang mengisi relung hati...
Ada damai sejahtera yang perlahan menyebar dalam diri...
Sekali lagi kuyakini...
Badai ini akan terlewati, selama aku bersama-Mu, Tuhan...
Saat keadaan susah ataupun senang...
Semoga hanya Yesus Andalan Kita!
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
--- Mazmur 62:2
Hanya Dekat Allah Saja...
Hanya dekat Allah saja...
Aku tenang...
Dari pada-Nyalah keselamatanku...
Ya, kutahu...
Perlindungan sejati hanya dari-Mu.
Hanya dekat Allah saja...
Ada kekuatan baru...
Dengan mengandalkan kuat kuasa-Mu...
Aku akan senantiasa memiliki energi baru...
Untuk melangkah di kehidupan yang dianugerahkan-Nya padaku...
Hanya dekat Allah saja...
Ada kasih yang mengisi relung hati...
Ada damai sejahtera yang perlahan menyebar dalam diri...
Sekali lagi kuyakini...
Badai ini akan terlewati, selama aku bersama-Mu, Tuhan...
Saat keadaan susah ataupun senang...
Semoga hanya Yesus Andalan Kita!
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
--- Mazmur 62:2
Subscribe to:
Posts (Atom)